REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Masykurudin Hafidz, mengatakan, pemilih pemula diperkirakan memberikan pengaruh besar terhadap perolehan suara Pilkada DKI Jakarta 2017. Pihaknya meminta KPUD Provinsi DKI Jakarta fokus memaksimalkan informasi Pilkada kepada para pemilih pemula.
"Fokus informasinya bukan sekedar mensosialisasikan siapa calonnya. Kalau soal itu, mereka sudah bisa mengakses sendiri. Yang utama adalah menekankan pentingnya meluangkan waktu untuk memberikan suara di Pilkada," ujar Masykurudin kepada Republika di Jakarta.co.id, Sabtu (24/9).
Informasi seperti itu, tutur dia, sangat penting untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada pemilih pemula. Jika sudah menggunakan hak pilih dengan keyakinan di Pilkada, mereka berpeluang lebih tertarik mengikuti pemilihan-pemilihan selanjutnya.
Saat ini, persentase jumlah pemilih pemula diperkirakan mencapai di atas 35 persen. Jika seluruh pemilih pemula mau mempergunakan haknya, hal ini diprediksi mampu menguatkan perolehan suara para paslon.
Sebaliknya, jika informasi tidak disosialisasikan dengan baik kepada pemilih pemula, pihak JPRR khawatir tren Pilkada DKI Jakarta 2012 terulang kembali. Saat itu, para pemilih pemula sangat aktif mengkampanyekan para paslon lewat media sosial, membuat iklan atau lewat Youtube.
Namun, berdasarkan penelitian dari Puskapol, mayoritas pemilih pemula justru tidak menggunakan hak pilihnya saat hari H Pilkada. Menurut Masykurudin, hal ini sangat disayangkan. "Sebab, para pemilih pemula itu justru pemilih yang independen, tidak terikat promordialisme partai atau menjadi partisan. Potensi ini harus bisa dimanfaatkan untuk menerapkan kesadaran demokrasi sejak dini, " tegas dia.
Anggota KPUD Pronsi DKI Jakarta Bidang Pencalonan dan Kampanye, Dahlia Umar, membenarkan jika potensi pemilih pemula berusia 17 tahun ke atas tinggi. Berdasarkan hasil riset data Pilpres 2014, persentase pemilih pemula di DKI Jakarta di atas 30 persen.
Sementara itu, persentase pemilih muda yang berusia di bawah 40 tahun mencapai 50 persen. "Mereka pemilih yang cerdas dan lebih independen. Untuk mengakomodasi mereka, kami sudah mulai melakukan sosialisasi baik di sekolah, perguruan tinggi, melalui guru, pimpinan organisasi, dan sebagainya," ungkap Dahlia.
Berdasarkan hasil pencocokan data dari daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2014 dan DP4, jumlah pemilih Jakarta sebanyak 8,2 juta orang. Merujuk kepada data itu, KPUD DKI Jakarta kini tengah menyusun data pemilih sementara Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta dijadwalkan pada 17 Februari 2017. Hingga saat ini, ada tiga pasangan calon (paslon) yang resmi mendaftarkan diri dalam bursa Pilkada, yakni paslon pejawat Ahok-Djarot Syaiful Hidayat, paslon Agus Yudhoyono-Sylvia Murni dan paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.