Atlet anggar Kalimantan Barat Verdiana Rihadini(kiri) bertanding melawan atlet anggar Kaltim Chintya AnreinyPua (kanan) dalam final nomor floret perorangan putri PON XIX di Bandung, Jawa Barat, Jumat(23/9). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Atlet Anggar Sumatera Selatan Ricky Dhisulimah (kiri) melawan Atlet Anggar Jawa Barat Idon Jaya Wiguna (kanan) dalam final kategori nomer Sabre Perorangan Putra PON XIX di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/9). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Atlet anggar Kalimantan Barat Verdiana Rihadini(kiri) bertanding melawan atlet anggar Kaltim Chintya AnreinyPua (kanan) dalam final nomor floret perorangan putri PON XIX di Bandung, Jawa Barat, Jumat(23/9). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Atlet anggar Kalimantan Barat Verdiana Rihadini mengalami cidera ditengah pertandingan final nomor floret perorangan putri PON XIX di Bandung, Jawa Barat, Jumat(23/9) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Atlet anggar Kalimantan Barat Verdiana Rihadini(kiri) dan atlet anggar Kaltim Chintya AnreinyPua (kanan) berpelukan usai bertanding dalam final nomor floret perorangan putri PON XIX di Bandung, Jawa Barat, Jumat(23/9). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Anggar salah satu olahraga klasik yang diadopsi dari keahlian di medan perang. Popularitas olahraga ini juga diidentikkan dengan karakter Zorro pahlawan bertopeng di era penjajahan Spanyol di Amerika. Kini Zorro-zorro modern kembali bertarung di PON XIX bertarung memperebutkan menjadi terbaik di Tanah Legenda.
sumber : Republika
Advertisement