Ahad 25 Sep 2016 09:20 WIB

Video Penembakan Charlotte Dimanipulasi?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.
Foto: AP Photo/Gerry Broome
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTE -- Kepolisian Charlotte telah merilis video penembakan terhadap Keith Lamond Scott, Ahad (25/9). Dilansir BBC, video tersebut tampak sudah diedit. Selain video, polisi juga merilis foto pistol dan mariyuana yang diklaim milik Scott. Peluncuran sejumlah bukti yang diperoleh kepolisian ini dilakukan pada hari keempat setelah Scott tewas.

Peluncuran juga dilakukan sehari setelah istri Scott merilis video saat insiden yang menunjukan ia tidak memiliki pistol. Video yang dirilis kepolisian adalah rekaman kamera  dashboard dan kamera yang menempel pada tubuh. Video dari dashcam menunjukan Scott keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah belakang mobil dengan tangan di bawah. Empat suara tembakan kemudian terdengar dan ia jatuh ke tanah.

Sementara kamera tubuh menunjukan Scott di luar mobilnya dengan tangan di bawah. Tidak tampak saat-saat penembakan terjadi. Kontributor BBC di Washington, Laura Bicker yang telah melihat video itu mengatakan video-video ini tampak akan melecut kemarahan penduduk. Bicker mengatakan video tidak menunjukan Scott menodongkan pistol pada polisi. Sebagian suara dan video juga hilang.

"Banyak orang menduga polisi menyembunyikan sesuatu," katanya.

Kepala Kepolisian Charlotte, Kerr Putney mengatakan Scott memiliki mariyuana dan ia melakukan kejahatan lain. Putney tidak menjelaskan lebih lanjut soal tuduhan ini. Sesaat setelah insiden polisi tidak menyebut Scott memiliki mariyuana.

Dalam video yang dirilis Jumat oleh istri Scott, terdengar ia memberitahu petugas kepolisian berulang kali bahwa suaminya tidak punya senjata. Menurut Putney, penembak Scott adalah seorang polisi yang juga kulit hitam bernama Brently Vinson.

Polisi tidak merilis rekaman dari bodycam Vinson karena menurut Putney ia tidak memakainya. Putney juga mengatakan polisi akan merilis bukti DNA.  Keluarga Scott bersikeras ia memegang buku sesaat sebelum insiden terjadi. Ibu Scott, Vernita Scott Walker mengatakan pada WCSC South Carolina bahwa putranya mungkin membaca Alquran.

"Ia membaca kitab suci umat Islam itu setiap hari, sering kali sambil menunggu putranya turun dari bus," kata dia.

Keluarga mengonfirmasi bahwa Scott duduk di mobilnya sedang menunggu putranya turun dari bus sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement