Ahad 25 Sep 2016 18:19 WIB

HUT Ke-206, Bandung Harus Bisa Jadi Kota Agamis

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Winda Destiana Putri
Bandung
Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menapaki usia ke-206, banyak tantangan yang harus dilewati Kota Bandung untuk mewujudkan kemajuan dan perbaikan. Baik tantangan yang bersifat fisik hingga nilai-nilai moral.

Pengamat pemerintahan dari Univesitas Parahyangan Kota Bandung Asep Warlan Yusuf mengatakan Kota Bandung telah cukup membuat kemajuan perubahan dari segi fisik. Penataan kota yang cantik dengan taman-taman apik menjadi nilai positif begitu melihat Bandung.

Namun, kemajuan suatu wilayah dikatakannya bukan hanya dari sisi penataan infrastruktur. Asep mengatakan tantangan terbesar adalah mewujudkan Bandung sebagai kota yang agamis.

"Pembangunan fisik, pelayanan publik, bebas korupsi, dan kesejahteraan masyarakat kalau sudah bagus, yang paling besar juga tantangan membuat Bandung bersih dari maksiat," kata Asep kepada Republika, Ahad (25/9).

Menurut dia, sebagai kota tujuan wisata diakuinya Bandung memiliki potensi bisnis menguntungkan. Mulai dari sisi kuliner, hotel, hingga bisnis haram prostitusi yang masih banyak berkembang di kota kembang.

"Tentu kita tahu banyak potensi itu, pantu pijat plus-plus, kafe-kafe yang menjual minuman keras masih sangat banyak karena memang kita tahu Bandung menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan wisata dari banyak tempat," tuturnya.

Karena itu, Asep mengatakan pemerintah kota (pemkot) perlu meningkatkan pengawasan terhadap berkembangnya bisnis prostitusi dan minuman keras di Kota Bandung. Sehingga Bandung menjadi kota yang lebih agamis dan jauh dari rusaknya nilai moral generasi bangsa.

Ia mengapresiasi terkait penggerebekan panti pihak plus-plus yang baru dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Hal itu menjadi shock teraphy bagi pengusaha yang tidak taat aturan bahkan melestarika kebobrokan moral.

"Mewujudkan Bandung agamis tentu tidak main-main. Kalau itu juga diwujudkna Insya Allah bandung bisa jadi kota terbaik," ujarnya.

Ia juga meminta Pemkot Bandung terus berbenah terutama dalam pengawasan tindak pidana korupsi. Peluang terjadinya korupsi di Kota Bandung diniliainya tentu sangat besar. Karenanya, pekerjaan rumah yang besar juga Pemkot Bandung harus mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN.

"Tidak boleh KKN, pungli, itu yang harus kita waspadai pada penyelenggaraan pemerintahan yang sudah bersih dau tindak pidana koupsi," kata dia.

Selain itu, Pemkot Bandung harus terus melakukan inovasi terhadap pelayanan publik yang memuaskan bagi masyarakat. Serta pengentasan kemiskinan yang juga harus diselesaikan. Sehingga kota Bandung dapat memperlihatkan keberpihakannya kepada seluruh kalangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement