Ahad 25 Sep 2016 22:45 WIB

Pencarian 20 Korban Hilang Banjir Bandang Garut Diperluas

Rep: Lintar Satria/ Red: Hazliansyah
Anggota Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban pascabanjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Anggota Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban pascabanjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, relawan, NGO, SKPD dan masyarakat masih terus melakukan pencarian 20 korban hilang dalam banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Penyisiran dilakukan baik dari darat maupun sungai dan area diperluas hingga wilayah Sumedang.

"Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/9).

Sutopo mengatakan, kendala pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dilakukan dengan manual. Saat ini lima alat berat dan delapan anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan.

"Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun," tambahnya.

Sutopo mengatakan sampai Ahad (25/9) sore, tercatat 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rumah rusak ringan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement