REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan bahwa Festival Palu Pesona Nomoni (FPPN) menunjang kebangkitan wisata di Sulawesi Tengah lewat pemanfaatan potensi sektor kemaritiman.
Gubernur mengemukakan di sela-sela kegiatan FPPN di Palu, Ahad, bahwa wisata Sulteng mulai bangkit sejak adanya Sail Tomini 2015 dan Gerhana Matahari Total pada Maret 2016.
"Nah ini perlu didukung dengan kegiatan-kegiatan promosi wisata, yang salah satunya adalah Festival Palu Pesona Nomoni (FPPN) I sebagai penunjang kebangkitan wisata Sulteng," katanya.
Menurut gubernur, FPPN dapat menjadi salah satu kegiatan yang memiliki magnet untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara dan nusantara, karena itu Pemprov Sulteng akan terus membantu Pemkot Palu untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Bahkan, sebut gubernur, perayaan FPPN II pada 2017 nanti, Pemprov Sulteng akan memasukkan satu agenda yaitu keliling objek-objek wisata Sulteng.
Pemprov Sulteng telah berupaya untuk membenahi dan melengkapi infastruktur di sektor pariwisata, karena ke depan pariwisata Sulteng akan menjadi destinasi penting bagi wisman dan wisnus.
"Namun masih ada beberapa objek wisata di Sulawesi Tengah yang infastruktur dan sarana prasarananya belum lengkap, olehnya perlu ada perhatian dari pemerintah pusat," ujarnya.
Gubernur menguraikan bahwa di FPPN 2017 Pemprov Sulteng dan Pemkot Palu akan menjalin kerja sama yang lebih baik serta melibatkan seluruh pemerintah kabupaten untuk mempromosikan serta memeriahkan festival tersebut.
Pemprov akan turut serta berperan dengan mengutus perwakilan untuk menampilkan berbagai tari-tarian khas daerah serta potensi lainnya, dan membenahi objek-objek wisata.
"Pemprov Sulteng akan menjadikan FPPN sebagai salah satu kegiatan memasukkan wisatawan, yang kemudian wisatawan akan dibawa ke Togean, Danau Poso, kawasan Megalitikum Besoa, serta destinasi-destinasi unggulan lainnya," jelasnya.