REPUBLIKA.CO.ID, KANSAS -- Pemerintah federal dan negara bagian diminta menyelidiki kemungkinan pembakaran di sebuah masjid yang sedang dibangun di Kansas City. Permintaan itu diajukan sebuah kelompok advokasi.
Kansas City University Radio (KCUR) melaporkan, petinggi Islamic Center Nortland (ICN), pada Sabtu (24/9), mengaku menemukan bekas bakaran di dinding dalam masjid yang menghitam. Meski begitu, tidak ada kerusakan serius dari masjid yang berlokasi di bagian utara Kansas City tersebut.
Namun, Kepolisian Kansas mengungkapkan menemukan dua botol bekas terbakar yang ikut didapatkan dari sekitar masjid. Maka itu, Council on American-Islamic Relations (CAIR) Missouri, tetap berharap pemerintah federal dan negara bagian melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan motif bias.
Direktur Eksekutif CAIR Misouri, Faizan Syed, mengatakan tahun ini saja sudah ada 55 kasus serupa penolakan masjid yang terjadi. Sedangkan, lanjut Syed, tahun lalu tercatat ada 79 kasus serupa yang menimpa masjid-masjid di sana.
Sementara, Sekretaris Dewan ICN, Laeeq Azmat, menuturkan masjid yang tengah menjadi sorotan memang sedang berada alam tahap pembangunan. Menurut Azmat, masjid itu sudah melakukan pembangunan selama kurang lebih tiga tahun.
"Selama tiga tahun masjid memang sedang dalam pembangunan," kata Azmat seperti dilansir Belleville News Democrat, Senin (26/9).