Senin 26 Sep 2016 13:33 WIB

Kementan Kembangkan Benih di Daerah Terdepan

Red: Dwi Murdaningsih
Aneka jenis bibit durian
Foto: Retno Wulandhari
Aneka jenis bibit durian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Pertanian mengembangkan sumber benih unggul melalui kegiatan Seribu Desa Mandiri Benih di Kabupaten Simeulue, Aceh. Pengembangan bibit ini dalam upaya mewujudkan swasembada pangan khusus di daerah terdepan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sumber benih yang ditanam sekitar empat bulan lalu seluas 10 ha telah dipanen, yang selain untuk mencukupi kebutuhan benih di Simeulue, pada saatnya nanti dapat dipasarkan di kabupaten lainnya," ujar siaran pers Humas Kementerian Pertanian yang diterima, Ahad (25/9).

Kabupaten Simeulue Aceh merupakan kepulauan terluar yang berada di bagian barat Aceh. Kabupaten yang dikelingi Samudera Hindia, mempunyai potensi yang besar untuk mendukung swasembada pangan dan daging, khususnya kerbau.

Kementan mengapresiasi keberhasilan program tersebut dan bahkan kalau bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) yang ada. Pengembangan sumber benih itu akan memberikan hasil positif terlihat luas tambah tanam telah mencapai 9.941 hektare atau 146,3 persen dari target tanam 2015/2016 seluas 6.793 hektare.

Kabupaten Simeulue berkomitmen untuk meningkatkan Produksi Pangan mendukung swasembada pangan. Untuk itu kabupaten ini mengharapkan bantuan Kementerian Pertanian dapat ditingkatkan, selain benih, alsintan dan juga pupuk.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 7)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement