Senin 26 Sep 2016 17:08 WIB

Abdullah II: Amerika Sok Berpikir Lebih Tahu Soal Timur Tengah

Militan Suriah di medan perang.
Foto: Alalam
Militan Suriah di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Raja Yordania menilai, untuk memerangi teror, dunia harus melihat secara perspektif global. Pada saat yang sama, kata ia, juga perlu memerangi beragam grup teror di Timur Tengah dan Afrika.

Abdullah II dalam wawancara di program "60 Minutes" mencontohkan Suriah dan Irak. Para pemimpin mengatakan kepada para pejuangnya jangan turun di Suriah dan Irak atau memindahkan struktur di Libya.

"Dan apakah kita akan menunggu bertindak bersama untuk berkonsetrasi di Libya? Dan kemudian, apakah kita harus menunggu setahun atau dua tahun untuk menolong sekutu kita di Afrika melawan Boko Haram atau al-Shabab?" tanya Abdullah II.

Ia menegaskan, negara-negara dunia harus bertindak cepat. Ini karena kelompok teror kerap kali selangkah lebih maju.  Menurutnya , salah satu masalah dalam perlawanan teror adalah Amerika Serikat kerap berpikir lebih tahu tentang Timur Tengah daripada orang yang tinggal di sana.

"Maksud saya, ketika dimulai, semua orang bilang enam bulan. Dan saya mengatakan, 'Lihatlah, Anda tahu, jika kalian mengatakan enam bulan,'Saya bilang enam tahun',"  ujarnya sepert dikutip the Hill.

Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.

Ketika ditanya apakah tentara Barat perlu turun untuk mengambil alih teritori dari ISIS, ia mengatakan, "Pada akhirnya, pasukan Barat tak bisa berjalan di kota-kota suriah. Pada akhirnya nanti, Anda membutuhkan rakyat Suriah untuk melakukannya."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement