Senin 26 Sep 2016 18:17 WIB

Ridwan Kamil Fokus Pembukaan Lapangan Kerja di Kota Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Angga Indrawan
Pidato Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-206, di Gedung DPRD, Kota Bandung, Senin (26/9). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pidato Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-206, di Gedung DPRD, Kota Bandung, Senin (26/9). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung masih memiliki kendala dengan pembukaan kesempatan lapangan kerja. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyebut, hal tersebut diketahui dari hasil survei. Saat ini, masih banyak masyarakat yang berharap Pemkot Bandung bisa membuka kesempatan lapangan kerja.  

"Saya akan meninggkatkan peluang untuk tenaga kerja. Pengangguran di mata warga masih perlu dikurangi dengan membuka lapangan kerja, akan dikebut," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Rapat Paripurna Memperingati Hari Jadi Kota Bandung ke 206, di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (26/9).

Menurut Emil, Pemkot Bandung pun saat ini sudah menggarkan dana Rp 2 triliun untuk pusat data. Selain itu, sebanyak 30 ribu bisnis baru pun telah lahir karena tak ada perizinan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).

 

"Angka pengangguran sebenarnya berkurang tapi warga menganggap kecepatan daya serap masih kurang cepat," kata Emil seraya mengklaim pengangguran di Kota Bandung sudah berkurang 1 persen.  Untuk mengatasi pengangguran tersebut, kata dia, pihaknya akan memperbanyak kredit melati. Sebelumnya, dianggarkan Rp 32 miliar.  

"Kami akan menyuntikan lagi Rp 100 miliar," katanya.

Upaya lainnya yang dilakukan, kata dia, akan membuka kesempatan berinvestasi pengusaha besar. Sehingga, bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. Saat ini, kata Ridwan, di sisa masa pemerintahannya pembangunan juga akan difokuskan pada pengentasan kemiskinan. Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD Kota Bandung telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1 triliun khusus untuk program ini.

“Alhamdulillah sudah disetujui. Itu akan memudahkan kita untuk menanggulangi kemiskinan secara baik dan sistematis,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement