REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA --- Program pemungutan retribusi secara elektronik bagi pedagang pasar di Surakarta atau E-Retribusi belum berjalan lancar. Banyaknya pedagang yang belum mendaftar dan membuka rekening Bank Daerah menjadi salah satu sebab program E-Retribusi terhambat.
Seperti diungkapkan ketua Paguyuban Pedagang Pasar Depok, Banjarsari, Surakarta, Suwarjono. Ia mengungkapkan sejak Pemerintah Kota Surakarta meluncurkan program tersebut awal bulan ini, baru sebagian pedagang yang membayar retribusi pasar menggunakan e-retribusi. Selebihnya pedagang membayar langsung retribusi kepada petugas.
“Belum semuanya pedagang menggunakan e-retribusi, sebagian masih manual menggunakan karcis yang diberikan pada petugas yang biasa melakukan pemungutan retribusi pasar,” tutur Suwarjono pada Senin (26/9) siang.
Menurut Suwarjono, e-retribusi memudahkan pedagang. Sebab pedagang dapat melakukan deposit di Bank yang telah bekerjasama dengan Pemkot Surakarta, sehingga penarikan retribusi pasar pun dilakukan secara otomatis yakni dengan pemotongan deposito pada rekening tabungan pedagang.