REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Calon gubernur Aceh Zaini Abdullah yang berpasangan dengan Nasaruddin mengajak seluruh rakyat Aceh untuk memenangkan perdamaian pada Pilkada Aceh 2017.
Calon gubernur pejawat yang menempuh jalur independen itu juga mengajak para kandidat yang bersaing dalam Pilkada Aceh 2017 untuk menaruh rasa hormat kepada lawan-lawan politik. Menurut dia, sikap saling hormat-menghormati diperlukan agar Pilkada 2017 tidak menjadi kemenangan yang hina dan tidak mendatangkan kebajikan.
“Mari kita berlomba meyakinkan, merebut hati dan suara rakyat Aceh,” ujar Doto Zaini dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Senin (26/9). Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh kandidat untuk tidak mempertontonkan sikap tidak terpuji, angkuh, dan arogan.
Zaini menegaskan, pihaknya siap kalah, tetapi lebih siap lagi untuk menang. “Banyak orang gagal karena mengabaikan hal kecil, tersandung batu dan terpeleset kerikil,” cetusnya. "Kekuasaan benar-benar hanyalah titipan yang dalam waktu singkat bisa datang dan pergi,” ucap Doto Zaini. Menurut dia, kekuasaan yang tidak dikelola dengan hati damai bisa mendatangkan kehancuran.
Seruan perdamaian itu disampaikan Zaini menanggapi pernyataan tim pasangan Muzakkir Manaf-TA Khalid (Mualem). “Kalau Mualem kalah di Pilkada (2017), maka saya pastikan perdamaian Aceh takkan bertahan,” ujar Abon Taleb dalam peresmian Posko Pemenangan Muzakkir Manaf-TA Khalid di Nagan Raya, Selasa (6/9).
Seperti dikutip berbagai media lokal di Aceh, ujar Abon Taleb, jika Mualem tidak memimpin Aceh ke depan di pemerintahan, tidak akan ada pimpinan yang menaungi kesejahteraan ribuan mantan kombatan. Lebih lanjut pihaknya juga meminta semua pihak untuk tidak merongrong Partai Aceh dengan memecah-belah dari dalam.
Namun, Zaini mengajak semua pihak agar kembali saling berpegang tangan dan mendukung kepemimpinan Aceh 2017-2022. “Insya Aallah akan lahir pemimpin Aceh terbaik, hasil pilihan rakyat Aceh sendiri,” ucapnya.