REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA---Dalam rangka memberikan dukungan Kedaulatan Pangan Nasional, PT Inhutani V bekerja sama dengan Perkumpulan PenggeraK Kedaulatan Pangan Nusantara (GKPN), melaksanakan kegiatan Panen Perdana jagung sekaligus groundbreaking dimulainya penanaman jagung hibrida seluas 10 ribu hektare. Kegiatan tersebut dilakukan di areal kawasan Hutan Produksi PT Inhutani V di Register 46, di Kecamatan Pakuanratu, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, Sabtu (24/9) lalu.
“Kegiatan ini murni sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu kedaulatan pangan yang diprioritaskan pada swasembada gula lewat penguatan industri gula berbasis tanaman tebu, swasembada jagung, dan daging sapi, “ kata Direktur Utama PT Inhutani V Endro Siswoko dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (27/9).
Menurut Endro, PT Inhutani V adalah perusahaan yang mempunyai ijin Pembangunan Hutan Tanaman. Namun, karena hampir seluruh areal kerja telah ada masyarakat yang melakukan aktivitas penanaman tanaman semusim, maka perusahaan berusaha melakukan upaya resolusi konflik lahan dengan prinsip “win win solution”, yaitu masyarakat tetap diberikan akses lahan, bukan kepemilikan, dan diposisikan sebagai mitra kerja atau petani hutan dalam pembangunan hutan tanaman.
Dengan demikian, kata Endro, kawasan hutan di areal kerja PT Inhutani V saat ini, telah menghasilkan kayu yang merupakan tanaman pokok kehutanan dan tanaman pangan, seperti jagung, singkong, padi, maupun tebu. Ke depan, limbah jagung dari produk Inhutani V akan dimanfaatkan untuk bahan pangan ternak sapi.
Selain menyiapkan lahan dan memperbolehkan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani untuk menanam singkong, jagung, padi, dan tebu, Endro melanjutkan, Inhutani V juga mewajibkan masyarakat menanam tanaman kayu jenis sengon maupun karet. Dengan demikian, maka dalam beberapa tahun ke depan seluruh areal diharapkan tertanami tanaman pokok kehutanan. “Jadi, di antara tanaman pokok tetap dapat ditanam tanaman pangan, jagung maupun singkong, dalam bentuk pola tumpangsari,” ujarnya.
Ketua Umum Penggerak Kedaulatan Pangan Nusantara (GKPN) Bambang Sulistomo, yang merupakan anak pejuang bangsa Bung Tomo, mengajak masyarakat untuk terus mewarisi semangat para pendiri republik.
Salah satu cara mempertahankan negara, kata Bambang, adalah dengan menjaga ketahanan pangan. Di antaranya meningkatkan lahan pertanian, menanam tanaman pangan, serta mengubah ketergantungan pangan terhadap beras atau nasi dengan mengkonsumsikan makanan lainnya. “Jika kita mampu meningkatkan produksi pangan, maka negara kita akan kuat, negara kita akan berdaulat,” ujarnya.
Selain Bambang, hadir dalam acara itu antara lain, Penjabat Sekretaris Daerah Lampung Sutono, Wakil Bupati Waykanan Edward Antony, Dirut PT Inhutani V Endro Siswoko, perwakilan dari Dandim Way Kanan, perwakilan Kapolres Way Kanan, tokoh adat tokoh masyarakat, dan para petani hutan.
Sutono berharap program Inhutani V dapat lebih berkembang lagi di tahun mendatang, mengingat masih banyaknya potensi lahan yang dapat ditanami tamanan jagung. “Apalagi, jagung kan salah satu komoditas pangan yang strategis bagi bangsa ini.”
Sementara Wakil Bupati Waykanan berharap, upaya masyarakat menanam tanaman pangan hendaknya direspons pemerintah dengan menjamin harga panen yang bagus. Harga beli yang baik dari petani, kata dia, akan menopang keberhasilan program swasembada pangan yang saat ini sedang menjadi program unggulan pemerintah.