REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan mengatakan pihaknya akan meminta pertanggungjawaban atas insiden robohnya jembatan penyebrangan orang (JPO) di Pasar Minggu belum lama ini. Pasalnya, ada indikasi JPO tersebut tidak dirawat oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, sehingga diduga dikorupsi.
"Kemarin sudah saya sampaikan, jembatan kan dibuat dalam jangka panjang. Kalau yang jangka panjang kan ada maintenance-nya. Oleh karena itu saya akan melihat ini dilakukan tidak. Kecuali kalau memang tidak ada. Kalau ada kan berarti ada yang tidak dilakukan mereka. Kita akan minta pertanggungjawaban," ujar Kapolda Metro Jaya.
Menurut Iriawan, jika pembangunan JPO tersebut jangka panjang seharusnya ada perawatan dan ada biayanya. Namun, jika sampai kondisinya tidak terawat maka kemungkinan ada dana yang diselewengkan.
Atas kejadian itu, beberapa pihak pun menduga bahwa pembangunan jembatan itu diduga dikorupsi. Namun, Iriawan mengatakan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
"Belum sampai ke sana (korupsi). Kami kan baru akan melakukan penyelidikan. Ada yang meninggal di sana. Berikan kami waktu penyelidikan. Kami akan libatkan labfor. Pihak dishub belum kami panggil. Kalau memang ada keterkaitan akan kami panggil," ujarnya.
Dia sudah memerintahkan Kapolres setempat di back up oleh Polda Metro. "Kalau memang tidak ada maintenance-nya ya sudah lain kali harus ada maintenancenya," kata Iriawan.