REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Banyak cara bisa dilakukan untuk mendongkrak hasil produksi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan teknologi katam terpadu alias kalender tanam terpadu.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumut bersama dengan Balitklimat, BMKG Sampali Medan dan Dinas Pertanian Kab. Deli Serdang memperkenalkan teknologi penentuan waktu tanam akibat dari musim penghujan yang mulai tidak beraturan. Katam juga diperkenalkan karena adanya kecenderungan La Nina atau musim kemarau basah. Proses penanaman ini menggunakan jadwal tanam, dan jadwal pupuk yang direkomendasikan. Bibit yang ditanam adalah varietas Inpari 20. Hasilnya dibandingkan dengan pola yang biasa dilakukan petani.
Kepala BPTP Sumut Andriko mengatakan teknologi Katam ini mampu meningkatkan produksi Inpari 20. Introduksi atau penyebaran varietas Inpari 20 ini sekaligus mengenalkan kepada petani akan dominasi varietas Ciherang yang sudah lama dibudidayakan oleh petani di daerah tersebut.
Pada Senin (26/9), di Desa Serdang, Kec. Beringin dilaksanakan panen padi jenis Inpari 20 oleh Kelompok Tani Perdamaian. Kegiatan ini merupakan introduksi teknologi Katam dan varietas Inpari 20. Hasil panen kali ini diperoleh ubinan sebesar 8,0 ton/ha GKP.
Varietas Inpari 20 memiliki keunggulan spesifik seperti tekstur nasi pulen, tahan rebah, agak tahan wereng batang coklat dan blas, tahan hawar daun bakteri, dan rata-rata hasil 6,4 ton/ha GKG. Hasil ubinan ini lebih tinggi dari rata-rata hasil berdasarkan deskripsi varietasnya.