REPUBLIKA.CO.ID, CARTAGENA -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Senin (26/9). Ini adalah pertemuan formal keduanya sejak Kerry jadi diplomat tinggi AS.

Kerry dan Maduro tampak duduk bersama setelah upacara perdamaian Kolombia di Cartagena. Juru bicara Kemlu AS John Kirby mengatakan Kerry berbicara soal kekhawatiran AS terhadap tantangan ekonomi dan politik Venezuela.

"Ia mendesak Maduro bekerja secara konstruktif dengan pemimpin oposisi untuk mengatasi tantangan ini," kata Kirby. Ia menambahkan, Kerry dan Maduro sepakat melanjutkan diskusi bilateral yang sudah dimulai beberapa bulan belakangan.

Sementara Venezuela belum mengeluarkan pernyataan soal pertemuan pemimpinnya dengan Kerry. Hubungan AS dan Venezuela tidak terlalu baik sejak dipimpin Hugo Chavez. Kedua negara tidak memiliki duta besar di negara satu sama lain.

Pemerintah Maduro saat ini sedang berjuang dibawah sistem ekonomi sosialis yang terus menderita inflasi hingga tiga digit. Venezuela juga menderita kekurangan bahan pangan hingga menyebabkan kekacauan pangan.

Maduro mengatakan negaranya adalah korban perang ekonomi yang didukung AS dan elit politik Venezuela. Pihak oposisi menyerukan demo besar-besaran pada 12 Oktober mendatang untuk menurunkan Maduro dari kursi kepemimpinan.

Oposisi juga meminta agar pemilu presiden dilakukan lebih awal. Namun komisi pemilihan melarang hal itu minimal hingga tahun 2017 agar kondisi menjadi lebih kondusif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika