REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kader PDIP Boy Sadikin mengatakan, tak ada masyarakat Jakarta yang memakai isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan) terkait kontestasi pilkada DKI.
Ia menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang justru memulai memancing untuk membicarakan isu tersebut. Ahok seolah-olah menjadi korban dalam isu itu.
"Lah yang memancing SARA itu siapa, kan dia (Ahok) yang memulai. Baru sekali ini saya lihat pemimpin yang begini, keimanan dibawa-bawa dan merasa dia yang paling taat sama agama lagi," kata Boy di kediamannya di Jalan Borobudur, Jakarta, Selasa (27/9).
Putra sulung mantan gubernur DKI Ali Sadikin ini meminta, semua pihak tak menggunakan isu SARA dalam kompetisi pilkada DKI. Indonesia, kata dia, sudah selesai terkait pembahasan isu etnis, agama, suku dalam keindonesiaan. Boy meminta Ahok tak lagi menggunakan hal tersebut untuk kepentingan pribadi.
Menurutnya, Ahok sengaja memunculkan nuansa SARA dalam kontestasi pilkada DKI untuk menarik simpati publik. Ia pun meminta mantan bupati Belitung Timur itu untuk menghentikan caranya yang bermain seolah-olah menjadi korban atau playing victim. "Jangan karena ini dipakai untuk kepentingan dia, agama etnis minoritas itu dipakai supaya orang bilang kasihan," ujar Boy.
Baca juga, Tak Setuju Ahok, Boy Sadikin Mundur dari PDIP.