REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan aparat keamanan harus dapat mencegah konflik di masyarakat. Hal itu dia katakan untuk mengomentari kericuhan di Gowa, Sulawesi Selatan yang berujung pada pembakaran gedung DPRD setempat oleh massa.
"Saya akan melakukan satu intervensi dalam rangka mendorong agar aparat terkait harus bisa mendamaikan dan mencari solusi," katanya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/9).
Wiranto mengatakan, aparat setempat seharusnya dapat meredam pemicu konflik sebelum aksi massa yang anarkis terjadi. Terlebih, menurutnya, konflik yang terjadi di Gowa sebenarnya bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah.
"Kalau menggunakan cara non-musyawarah pasti terjadi satu friksi, pasti ada yang menunggangi, itu yang tidak boleh," kata dia.
Pasca kericuhan di Gowa tersebut, Wiranto mengaku telah meminta seluruh aparat keamanan untuk meningkatkan penjagaan agar aksi serupa tak terjadi di daerah lain. Apalagi, kata dia, menjelang Pilkada serentak biasanya kerap muncul perselisihan antarpendukung calon. Ia ingin memastikan Pilkada berjalan kondusif sehingga tak mengganggu proses demokrasi di Tanah Air.
Sebelumnya, kantor DPRD Kabupaten Gowa dilaporkan dibakar oleh sejumlah massa dari Pasukan Kerajaan Gowa. Massa marah karena tak terima dengan keputusan pemerintah daerah setempat yang mengeluarkan peraturan bahwa bupati menggantikan kedudukan Raja Gowa meski yang bersangkutan tak memiliki garis keturunan raja.