REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi akan memperbaiki jalan rusak di jalur Cisaat-Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Rencananya, proses perbaikan dilakukan awal Oktober mendatang.
Sebelumnya, ratusan sopir angkutan kota (Angkot) jurusam Cisaat-Kadudampit menggelar aksi mogok operasi Senin (26/9). Mereka memprotes kerusakan jalan sepanjang lima kilometer di lintasan tersebut.'
"Sebenarnya sebelum ada mogok sopir angkot pun sudah ada rencana perbaikan," ujar Kabag Humas Pemkab Sukabumi Yudi Panca Yoga kepada Republika Selasa (27/9). Pasalnya, pada September ini proses perbaikan jalan Cisaat-Kadudampit sudah masuk tahapan lelang.
Selepas itu kata Yudi, akan dilanjutkan pada tahapan perbaikan pada Oktober nanti. Informasi tersebut sudah disampaikan kepada sopir angkot. Sehingga kini sopir angkot sudah tidak menggelar mogok operasi dan melayani penumpang.
Lebih lanjut Yudi menuturkan, upaya perbaikan jalan rusak dilakukan secara bertahap. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran perbaikan dan perawatan jalan.
Informasi dari Dinas Bina Marga Sukabumi menyebutkan, dana perbaikan jalan rusak hanya sebesar Rp 100 miliar per tahun. Dana tersebut lanjut dia hanya cukup untuk memperbaiki sepanjang 100 kilometer jalan.
Sementara itu kata Yudi, jumlah jalan kabupaten mencapai 1.730 kilometer. Dari jumlah tersebut sekitar 1.000 kilometer diantaranya dalam keadaan rusak baik sedang maupun berat.
Menurut Yudi, ke depan pemkab berupaya memperbesar anggaran untuk perbaiki jalan rusak. Namun, peningkatan anggaran tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yusuf Maulana mengatakan, alokasi anggaran perbaikan jalan di Sukabumi memang masih minim.
"Dampaknya banyak jalan rusak di sejumlah titik," terang dia.
Yusuf menambahkan, kalangan DPRD mendorong pemkab untuk mencari solusi terkait banyaknya jalan rusak. Misalnya dengan upaya peningkatan status jalan dari kabupaten menjadi jalan provinsi dan nasional.
Selain itu sambung Yusuf, adanya upaya perbaikan jalan dengan mendatangkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat. Targetnya, jumlah jalan yang rusak bisa ditekan semaksimal mungkin.
Salah seorang sopir angkot Cisaat-Kadudampit Uus Ruslih (36) mengatakan, upaya perbaikan jalan harus dilakukan dengan cepat.
'' Jika tidak diperbaiki dikhawatirkan akan berpotensi menyebabkan maraknya kecelakaan lalu lintas,'' imbuh dia.Ditambahkan Uus, aspirasi untuk perbaikan jalan tidak hanya disampaikan para sopir angkot. Pasalnya, mayoritas warga berharap adanya upaya perbaikan jalan.