Selasa 27 Sep 2016 20:17 WIB

60 Persen Warga Australia Cemaskan Kerabatnya Menikah dengan Muslim

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Australia
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Universitas Deakin melakukan survey terhadap warga Australia terkait Islamofobia. Dari 304 warga Australia, 60 persen masih memiliki ketakutan terhadap Islam terutama jika kerabat dengannya menikah dengan Muslim.

Dilansir dari 9news.com.au, Selasa (27/9) Proyek penelitian Muslim dan religiusitas Islam di Barat dipaparkan dalam konferensi studi politik di Sydney hari ini. Tanpa menyebutkan agama, responden diminta untuk menyatakan pendapatnya saat kerabat mereka menikah dengan Muslim.

Hasil survey tersebut ternyata sebanyak 60 persen mereka khawatir kerabatnya menikah dengan umat Islam, 33 persen khawatir menikah dengan umat Yahudi, 29,4 persen dengan umat Buddha dan 8,1 persen dengan umat kristen.

Sebanyak 40, 4 persen setuju Muslim mengancam warga Australia, 36,5 persen Muslim harus diperiksa lebih teliti saat berada di bandara dan stasiun, 26 persen menyebut tindakan anti terorisme harus fokus ditujukan kepada umat Islam.

Penulis paper penelitian Dr Matteo Vergani mengatakan dia menemukan prasangka negatif lebih tinggi ditemukan ketika warga Australia memiliki tetangga muslim atau tinggal dekat dengan masjid dibandingkan agama lain.

"Dalam poling Essential memperlihatkan 49 persen warga Australia mendukung adanya pelarangan imigran Muslim, ini hasil yang menggemberikan karena menunjukkan pendidikan dan pengetahuan tentang Islam merupakan cara untuk mengatasi Islamofobia," jelas dia.

Penelitian ini juga memperlihatkan 41 persen setuju umat Islam tidak sesuai hidup dengan masyarakat Australia. Ahli Religiusitas Islam Deakin, Prof Fethi Mansouri mengatakan hasil ini mengkhawatirkan karena mendukung perasaan kuat mengucilkan komunitas muslim. Prof Shahram Akbarzadeh mengajak pemimpin negara untuk mengutuk retorika Islamofobia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement