REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Parlemen Swiss menyatakan dukungan terhadap adanya larangan penggunaan cadar di negara itu, Selasa (27/9). Rencana ini digagas oleh politisi sayap kanan, Walter Wobmann yang sebelumnya juga melarang pembangunan menara masjid pada 2009 lalu.
Menurut Wobmann, larangan penggunaan cadar akan melindungi kebudayaan Swiss. Ia juga mengatakan hal ini dapat mencegah timbulnya ajaran Islam yang radikal di dalam negara itu. "Partai kami akan mendukung referendum tentang larangan ini," ujar Wobmann.
Meski demikian, tidak seluruh pihak dalam parlemen Swiss mendukung rencana terbaru yang diajukan Wobmann. Salah satunya beradal dari Partai Demokrat Sosial, yang juga memiliki banyak kursi parlemen negara itu.
Dalam sebuah jajak pendapat pada Agustus lalu, sebanyak 71 persen warga Swiss mendukung larangan pemakaian burka atau pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali mata. Di salah satu wilayah di negara itu, tepatnya Ticino, larangan telah diberlakukan.
Diperkirakan, terdapat lima persen dari populasi Swiss yang beragama Islam. Sangat sedikit di antara para Muslimah di negara itu yang menggunakan niqab atau cadar, maupun burka.