REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Eksekutif Bank Dunia pada Selasa (27/9) waktu AS menyetujui dengan suara bulat untuk mengangkat kembali Jim Yong Kim untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai presiden bank pembangunan multilateral tersebut.
"Dewan Eksekutif mengutip pencapaian staf dan manajemen Kelompok Bank Dunia selama empat tahun pertama Dr Kim berkantor, serta mengakui kepemimpinan dan visinya," kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa masa jabatan kedua akan dimulai pada 1 Juli 2017.
Kim menjadi presiden ke-12 Bank Dunia pada 1 Juli 2012. Sebelum menempati posisi ini, ia menjabat sebagai presiden dari lembaga akademis terkenal AS, Dartmouth College.
Kim mengatakan pada Selasa bahwa ia dengan rendah hati menerima kehormatan penugasan untuk masa jabatan kedua sebagai kepala Bank Dunia, dan ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan staf, mitra, dan negara-negara anggota bank untuk mengatasi tantangan global.
"Tantangan ke depan tetap besar, dengan perubahan iklim, pemindahan paksa, dan pandemi mengancam keuntungan yang telah kita buat untuk memperbaiki kehidupan miliaran orang," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kita perlu bekerja lebih erat dengan mitra, dan terus menemukan cara-cara baru dan inovatif untuk memanfaatkan sumber daya pembangunan yang terbatas secara efektif."
Dalam pertemuan antara Kim dan dewan direksi eksekutif, Kim menyatakan bahwa prioritas utama ke depannya adalah stabilitas kelembagaan dan keterlibatan staf lebih dalam, kata Bank Dunia.
Kim juga mengatakan kepada dewan bahwa ia akan fokus membuat kemajuan dalam tiga bidang prioritas jangka panjang, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi investasi sektor swasta di bidang infrastruktur; investasi modal dalam sumber daya manusia untuk mendukung kemampuan suatu negara bersaing dalam ekonomi masa depan; serta melindungi ekonomi global dari risiko-risiko penurunan yang mengancam merusak kemajuan.
"Kim menegaskan bahwa memanfaatkan keahlian, pengetahuan dan kecerdasan finansial dari staf Bank kelas dunia dalam mengejar tanpa henti tiga bidang prioritas tersebut, akan menggerakkan kita secara signifikan lebih dekat untuk mencapai tujuan Bank Dunia mengakhiri kemiskinan pada 2030 dan meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Bank Dunia.