Rabu 28 Sep 2016 08:35 WIB

Buldoser Mulai Gusur Rumah Bukit Duri, Warga Teriak Allahu Akbar

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Excavator mulai menghancurkan bangunan di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (28/9)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Excavator mulai menghancurkan bangunan di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (28/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat berat mulai meruntuhkan bangunan kampung Bukit Duri pada pukul 08.00 WIB.  Warga berteriak Allahu Akbar dan mencoba untuk tidak melakukan aksi kekerasan. Warga bernyanyi bersama mengiringi buldozer yang terus melakukan penggusuran tersebut.

"Allahu Akbar," teriak warga, kemudian bernyanyi lagu-lagu perjuangan, Rabu (28/9).

Lagu-lagu tersebut dibawakan oleh warga Bukit Duri yang tergabung dalam Sanggar Ciliwung. Lewat lagu-lagu itu seniman-seniman tersebut seakan pasrah rumahnya digusur.

Warga kampung tetangga pun banyak yang menonton penggusuran yang dilakukan Pemerintah Pemprov DKI Jakarta. Ada 550 personel gabungan yang dikerahkan dalam penggusuran tersebut.

(Lihat juga In Picture: Penggusuran Bukit Duri II: Aksi Warga)

Camat Tebet, Mahludin memaparkan, ada sebanyak 313 warga Bukit Duri yang sudah menempati unit rumah susun (Rusun) di Rawa Bebek, Jakarta Timur. Sementara itu, ada 70 Rusun yang belum diambil oleh warga.

Selain itu, ada sekitar 68 Kepala Keluarga (KK) yang menolak untuk di relokasi dan memilih tetap bertahan. 52

diantaranya punya peta bidang dan 14 lainnya tidak punya peta bidang.

Kawasan yang akan dilakukan penertiban itu terletak RW 09, 10, 11, dan 12 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

(Baca Juga: Penggusuran Bukit Duri Sarat Pelanggaran dan Intimidasi)

 

Warga menyaksikan alat berat yang menghancurkan sebuah rumah saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9). (Raisan Al Farisi/Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement