REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penggusuran permukiman warga di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, diwarnai aksi unjuk rasa dari warga setempat dan mahasiswa dari gabungan BEM Seluruh Indonesia wilayah Jabodetabek. Mahasiswa dan warga menolak tegas penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu
Salah seorang pengunjuk rasa dari perwakilan BEM UNJ, Shafwan mengatakan mereka melawan segala bentuk penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami dari BEM seluruh Indoinesia Regional Jabodetabek, dari BEM UNJ, UI, STEI Sebi Trilogi bersama warga, teman-teman yang lain pada dijalan kesini," ujarnya di lokasi penggusuran, Rabu (28/9).
Dalam aksinya pengunjuk rasa membentangkan poster dan berbagai spanduk yang bertuliskan seperti 'Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta', 'Rakyat bermartabat, pejabat bermuslihat' serta ' Menggusur Bukit Duri menggusur Nurani warga Jakarta'.
Dari pantauan, aksi unjuk rasa tersebut berjalan tertib. Pengunjuk rasa berorasi diringi dengan lagu-lagu perjuangan, sementara petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar tempat unjuk rasa.
Hingga saat ini proses penggusuran masih berlangsung. Banyak warga yang ikut menyaksikan alat berat berupa eskavator yang masih meratakan bangunan. Terdapat dua eskavator yang meruntuhkan perumahan warga. Sementara, di seberang kali Ciliwung, warga Kampung Puko, Jakarta Timur pun ikut menyaksikan penggusuran tersebut.