REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Cina meliburkan sekolah-sekolah dan membatalkan puluhan penerbangan setelah Topan Megi mendarat di Provinsi Fujian, pada Rabu (28/9). Topan tersebut memiliki kecepatan angin mendekati 120 km per jam.
Topan Megi yang bermula dari Pasifik itu sebelumnya telah menewaskan empat warga Taiwan dan melukai 523 lainnya. Pemerintah Cina sendiri telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk dan meminta warganya untuk mengantisipasi badai.
Lebih dari 120 ribu warga Fujian yang bekerja di dekat pantai telah dievakuasi. Sebanyak 31.700 kapal nelayan ditarik ke pelabuhan untuk menghindari kerusakan akibat angin kencang.
Baca juga, Ribuan Warga Taiwan Mengungsi Akibat Topan Nepartak.
Lebih dari 14.700 warga diungsikan ke Taiwan dan ratusan ribu rumah terancam kekurangan air bersih. Sementara Maskapai China Southern mengumumkan telah membatalkan 24 penerbangan mulai Selasa (27/9).