Rabu 28 Sep 2016 09:57 WIB

Boy Sadikin: Ruhut Jangan Malu-Malu Jika Ingin Masuk PDIP

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Boy Sadikin
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Boy Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan politikus PDIP, Boy Sadikin, geram dengan tudingan Ruhut Sitompul yang menyebutnya sakit hati terkait keputusan keluar dari partai banteng moncong putih. Boy meminta Ruhut tak menyangkutpautkan dirinya jika keinginannya adalah menjadi kader PDIP.

"Jangan dia yang ribut (dengan Partai Demokrat) tapi nyerempetnya ke saya, dibilang saya sakit hati. Kalau Ruhut mau masuk PDIP, jangan menjelek-jelekkan saya. Melamar saja (ke PDIP), masuk saja, jangan malu-malu, diterima kok," kata Boy di Jakarta, Selasa (27/9).

Putra mantan gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, ini mengatakan, keputusannya untuk keluar dari PDIP murni lantaran tak sejalan dengan keputusan DPP PDIP yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cagub. Ia menilai Ahok tak pantas menjadi gubernur DKI karena sikap dan gaya kepemimpinan dia yang dianggap tak berpihak kepada masyarakat kecil.

Dalam kasus yang hampir sama, Ruhut juga menyatakan tetap mendukung Ahok meski Partai Demokrat mengusung Agus Yudhoyono sebagai Cagub. Ruhut diminta untuk secara kesatria mengundurkan diri dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sebelumnya, Ruhut sempat menyindir sikap Boy yang keluar dari PDIP. Ia menuding Boy sakit hati lantaran tidak dicalonkan sebagai gubernur. Ia menolak diminta untuk bersikap kesatria seperti Boy Sadikin lantaran sikapnya tak sejalan dengan partai terkait pilkada DKI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement