REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ekonom Universitas Mataram Firmansyah mengatakan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berperan penting dalam meningkatkan animo masyarakat untuk menyimpan dana di bank.
"Jadi, masyarakat juga tenang menabung karena dijamin," ujarnya pada Seminar Nasional bertajuk "Peran dan Fungsi LPS dalam Menjaga Stabilitas Sistem Perbankan" di Gedung Arena Budaya Universitas Mataram, Kota Mataram, NTB, Rabu (28/9).
Dosen sarjana dan pascasarjana FEB Unram ini menyatakan, sepatutnya LPS ikut dimasukkan dalam kurikulum pendidikan terutama pada mata kuliah ekonomi. Saat ini, ia katakan, baru kebanksentralan saja yang masuk dalam kurikulum pengajaran.
"Kan lucu jadi sarjana enggak paham LPS, alangkah bagusnya ini masuk jadi kurikulum pendidikan. LPS diam tapi menentukan perekonomian makro dan mikro bangsa kita," ungkapnya.
Ia menambahkan, LPS berperan penting dalam menyelamatkan bank yang sedang mengalami masalah, asalkan bank tersebut melakukan setoran. LPS, lanjutnya, juga memiliki daya ampuh dalam 'menyentil' bank-bank yang membandel terkait penetapan suku bunga.
"Bank umum dan BPR biasanya kurang patuh, tidak mau turunkan tingkat suku bunga BI, tapi kalau suku bunga LPS enggak dibayar, nanti hati-hati tidak dijamin," paparnya.
Ia juga menilai, kabar penurunan tingkat suku bunga simpanan dari 6,75 menjadi 6,25 akan mendorong gairah sektor kredit dan riil di daerah.