Rabu 28 Sep 2016 12:40 WIB

Warga Bukit Duri: Allah Enggak Tidur, Allah akan Balas!

Rep: c39/ Red: Angga Indrawan
 Seorang warga menangis saat penggusuran di permukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Seorang warga menangis saat penggusuran di permukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Selatan membuat sejumlah warga Bukit Duri pasrah. Tangis pecah dari mereka saat melihat rumah yang mereka bangun sejak puluhan tahun diruntuhkan.

Warga tak berdaya walaupun saat ini tengah menunggu upaya keputusan hukum tetap (inkracht) yang tengah diproses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan juga class action di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Salah satu warga yang tampak histeris dan menangis mengiringi rumahnya diluluhlantakkan adalah perempaun yang biasa disapa Ibu Ici.

Wanita paruh baya itu menangis tiada henti saat menyaksikan ekskavator mulai meratakan bangunan rumahnya pada pukul 08.00 WIB. "Allah enggak tidur, Allah akan balas. Tolong ya Allah, jangan kejam kepada kami. Negeri ini hanya untuk orang berduit. Orang miskin, rakyat kecil, diginiin," kata Ici.

"Rumah kami belum dirapikan. Kita di sini enggak nyewa, kita enggak dikasih, kita beli sendiri dengan jerih payah dan keringat sendiri," ujar Ici sambil menangis di tengah-tengah warga yang melakukan aksi dalam di mulut gang kampung tersebut.

Sayangnya, wanita paruh baya ini tidak bisa melihat langsung rumahnya lantaran dilarang masuk ke area penggusuran oleh petugas Polwan yang tengah menjaga. Polwan itu pun mengajak ibu itu untuk istirahat di Pospol Bukit Duri.

Berdasarkan keterangan Camat Mahludin, ada sebanyak 313 warga yang sudah menempati unit rumah susun (rusun) di Rawa Bebek, Jakarta Timur. Saat ini, ada 70 unit rusun yang belum diambil oleh warga. Sementara itu, ada sekitar 68 Kepala Keluarga (KK) yang menolak untuk direlokasi dan memilih tetap bertahan. 52 di antaranya punya peta bidang dan 14 lainnya tidak punya peta bidang.

(Foto-foto: Raisan Al Farisi/Republika)

(Lihat juga In Picture: Penggusuran Bukit Duri II: Aksi Warga)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement