Rabu 28 Sep 2016 13:38 WIB

SMRC: Potensi Swing Voters Pilgub DKI Tinggi

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan potensi pemilih mengambang (swing voters) dalam Pilkada DKI Jakarta tinggi. Para pasangan calon (paslon) Pilkada sebaiknya dapat mempergunakan celah tingginya swing voters untuk menambah dukungan.

"Persaingan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 diprediksi berlangsung ketat. Jadi, belum ada satu kandidat paslon yang betul-betul aman," ujar Djayadi kepada Republika di Jakarta, Rabu (28/9).

Karena itu, para kandidat sebaiknya tetap mencari celah untuk menambah dukungan. Salah satunya, lanjut dia, dengan memanfaatkan keputusan para pemilih mengambang.

Menurut Djayadi, berapapun jumlah akhir pemilih mengambang tetap akan memberikan kontribusi bagi perolehan suara para paslon. Berdasarkan survei pada Agustus 2016, persentase pemilih mengambang Pilkada DKI sebanyak 30 persen.

Selain itu, ada 10-15 persen pemilih lain yang belum memberikan keputusan (undecided voters). Dilihat dari persentase ini, peluang swing voters Pilkada DKI Jakarta ke depannya tetap tinggi.

"Persentase seperti ini akan terus bergerak hingga hari-hari terakhir jelang pemungutan suara. Sesuai karakternya, para swing voters di DKI ini sulit menentukan  dan baru akan menetapkan pilihan di saat-saat akhir jelang pemungutan suara," papar dia.

Djayadi mengakui pihaknya belum melakukan analisis tergadap komposisi latar belakang pemilih mengambang Pilkada DKI. Namun, dia menegaskan mereka masih memperhatikan isu-isu populis seperti kemacetan, kesehatan, pendidikan, kerersediaan lapangan kerja dan isu umum masyarakat lainnya.

Pihaknya menilai ketiga paslon tetap berpeluang meraih dukungan para pemilih mengambang. "Kami kira tak ada strategi khusus selain para paslon harus benar-benar dapat menjangkau langsung swing voters untuk meraih dukungan. Artinya, cara-cara seperti tatap muka bisa dilakukan," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement