Rabu 28 Sep 2016 17:20 WIB

Rini Singgung Perbedaan Pendapat Soal Holding BUMN

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Rini M.Soemarno (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Rini M.Soemarno (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri BUMN, Rini Soemarno dalam pidatonya membuka acara Indonesia Hotel Grup di Patrajasa, Rabu (28/9) menyinggung BUMN yang masih bertengkar dan beda pendapat terkait pembentukan perusahaan induk atau holding. Ia menyindir pihak PGN dan Pertagas serta Pertamina dan PLN yang masih kerap beda pendapat soal holding.

"Sinergi BUMN ini salah satu langkah baik ya, kita ini kan keluarga, ketika kita kuat maka akan memberikan kontribusi yang lebih banyak bagi negara. Jangan berantem terus, ini Pertagas masih berantem sama PGN. PLN berantem sama Pertamina soal Biothermal. Jangan dong, nanti orang ketiga yang senang. Ini tanggung jawab kita supaya BUMN kuat lincah dan suistanable buat anak cucu kita," ujar Rini di Gedung Patrajasa, Jakarta, Rabu (28/9).

Rini mengatakan ribut-ribut soal penolakan holding tak akan membuat perusahaan juga menjadi sehat. Rini tak menampik apa rasanya bagi perusahaan yang kemudian harus marger dengan perusahaan induk. Padahal penyatuan tersebut akan membuat perusahaan negara lebih kuat.

"Saya dari awal sudah menekankan untuk sinergi. BUMN kita itu banyak, anaknya banyak, cucunya banyak, cicitnya lebih banyak lagi. Ini yang membuat keliatannya besar tapi kosong, dalam arti costnya besar karena keluar yang sama, hasilnya kita mencari pasar yang sama, padahal pasarnya sama, dan nggak berubah. Marilah kita kerja sama dan mencari jalan untuk menjadi grup yang saling mengisi untuk memberikan nilai setinggi tingginya bagi negara. Otomatis itu juga akan memberikan benefit bagi rakyat," kata Rini.

Senada dengan Rini, dalam pidatonya, Menteri Pariwisata Arif Yahya mendukung adanya bentukan sinergi BUMN BUMN negara. Hal ini ia akui mengingat masih ada beberapa BUMN yang tetap hidup meski dalam keadaan sekarat. Ia menilai, penggabungan dan pengelolaan secara bersama sama bisa membuat BUMN menjadi lebih kuat.

"Saya juga tau perasaan anda yang dimerger, pilihannya kalian merger apa mati, ini susah loh ke depannya marketnya," ujar Arif.

Baca juga: Rini Sebut tak Ada Kendala Holding BUMN Pangan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement