REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) memprediksi akan ada kekurangan pasokan daging sapi segar mulai akhir tahun hingga awal tahun 2017. Sebab izin impor pada kuartal III untuk sejumlah perusahaan penggemukan sapi (feedloter) masih belum dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Hal ini terkait kebijakan baru Kemendag atas izin impor sapi bakalan yang mengharuskan adanya impor sapi indukan dengan perbandingan 1:5 (indukan:bakalan). Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano mengatakan, minimnya sapi pada awal 2017 karena Kemendag belum memberikan izin kepada 39 feedloter dengan jumlah sapi bakalan yang akan diimpor mencapai 150 ribu.
Stok sapi impor inilah yang rencananya akan diperjualbelikan untuk kuartal I 2017. "Sekarang kita masih ada stok sekitar 160 ribu sapi. Tapi ini kan buat kebutuhan hingga akhir tahun. Kalau setelah itu ya pasti tidak akan ada stok. Kan belum diizinkan impor lagi," kata Joni di kantornya, Jakarta, Rabu (27/9).
Joni menuturkan, kebutuhan sapi di akhir tahun bisa meningkat karena terdapat hari raya natal dan tahun baru yang membutuhkan pasokan daging cukup banyak. Stok 160 ribu sapi akan habis dalam empat bulan terakhir 2016. Setelah stok ini hilang di pasaran, maka feedloter tidak memiliki stok daging sapi segar untuk dijual di pasaran.
Menurut Joni, selama ini pemerintah selalu menyalahkan feedloter ketika stok sapi sedikit dan harga melambung tinggi. Padahal dengan skema yang akan dijalankan oleh Kemendag, maka stok sapi bisa benar-benar habis di tempat penggemukan.
"Kalau nanti habis jangan salahkan kami. Nanti bilang feedloter main atau apalah. Sekarang kami minta izin impor saja kan tidak dikasih," ungkap Joni.
Hilangnya stok daging sapi impor di pasaran bisa menyeret peternak sapi lokal semakin banyak dipotong. Bahkan bisa jadi karena minimnya pasokan daging sapi segar, maka kemungkinan besar akan banyak daging sapi beku atau daging kerbau yang selama ini menjadi andalan pemerintah dalam menekan harga daging sapi segar.
"Saya bukan mengancam akan ada peredaran daging sapi beku dan daging dari India yang makin banyak. Tapi sistemnya memang seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Usaha Mengaku Kesulitan Jalankan Mekanisme Impor Sapi