Rabu 28 Sep 2016 19:39 WIB

Sandiaga Sesalkan Penggusuran di Bukit Duri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno menyesalkan penggusuran yang dilakukan di Bukit Duri, Rabu (28/9). Pemerintah Provinsi DKI dinilai terburu-buru dan tak menaati proses hukum yang saat ini sedang berjalan di pengadilan.

"Kita ini negara hukum, kalau hukumnya belum jelas baiknya kita tunggu kepastian hukumnya," katanya di kediaman Boy Sadikin di Jakarta Pusat, Rabu (28/9).

Gugatan yang dilakukan warga Bukit Duri di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sampai saat ini masih berjalan. Namun, Pemprov DKI hari ini tetap menggusur rumah warga Bukit Duri.

Menurut Sandi, pembangunan di Jakarta tak hanya soal fisik. Pembangunan manusia jauh lebih penting. Pengusaha muda ini juga menyesalkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang tak turun langsung melakukan komunikasi dengan warga Bukit Duri.

"Memanusiakan dalam satu proses itu adalah mengajak mereka berbicara, menyentuh hati mereka," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement