Kamis 29 Sep 2016 01:07 WIB

JK: Jadi Pengusaha Itu Ikuti Sunah Rasulullah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Jusuf Kalla
Foto: EPA/Andrew Gombert
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengajak KAHMI agar turut meningkatkan dan memperbaiki kondisi perekonomian bangsa. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong masyarakat dan anggota KAHMI untuk berwirausaha dan menjadi pengusaha.

Berwirausaha, kata JK, merupakan salah satu sunah Rasulullah yang dapat memajukan perekonomian sehingga tercipta pemerataan dan kesejahteraan. Selain itu, JK juga mendorong agar masyarakat juga menguasai tekhnologi sesuai dengan zamannya.

Menurutnya, penguasaan tekhnologi diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam segala aktivitas serta dapat meningkatkan produktivitas bangsa. Ia pun mengajak seluruh anggota KAHMI agar bekerja lebih keras, jujur, serta independen.

JK mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia saat ini dinilainya masih sangat kurang. Padahal, dengan berwirausaha justru dapat membantu pemerintah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

"Kita juga sering katakan mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kita tidak kekurangan birokrat umat ini, di sini berapa puluh, berapa ratus. Tentu pejabat pegawai atau juga profesional. Kita tidak kekurangan politisi, begitu banyak politisi yang lahir, tapi kita kurang pengusaha yang justru yang harus membayar zakat lebih banyak. Karena dia mesti memajukan teman-teman yang lain," kata JK dalam sambutannya dalam acara HUT ke-50 KAHMI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (28/9).

Lebih lanjut, JK mengatakan perekonomian dunia saat ini memang tengah bermasalah dan berdampak pada kondisi ekonomi di berbagai negara lain, termasuk Indonesia. Kendati demikian, menurutnya, dampak pelambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia tak sebesar di negara-negara lain seperti di Afrika, dan lain-lain. Karena itu, untuk memperbaiki kondisi tersebut diperlukan upaya dan kerja keras.

"Memang kita harus mempunyai kerja keras lagi... Yang paling penting ialah sampailah cita-cita bangsa itu, tujuan bangsa itu, untuk menciptakan masyarakat yang makmur dan adil, itulah cita-cita, karena makmur saja akan tetap menimbulkan masalah, tapi adil tanpa kemakmuran juga akan menimbulan masalah. Karena itu lah ujung daripada itu adalah kerja keras, bekerja produksi yang baik dan bekerja sama yang baik, sinergi," kata JK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement