Kamis 29 Sep 2016 01:49 WIB

PJB Targetkan Tambah Kapasitas Pembangkit Hingga 14 Ribu MW

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangkit listrik
Foto: Fouri Gesang Sholeh/Antara
Pembangkit listrik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menargetkan penambahan operasional pembangkit listrik berkapasitas 14 ribu mega watt (MW) hingga 2020. Langkah tersebut untuk mendukung program pemerintah membangun pembangkit listrik berkapasitas mencapai 35 ribu MW.

Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, mengatakan, saat ini PJB mempunyai pembangkit berkapasitas terpasang 7.061 MW di enam lokasi yang dioperasikan dan dirawat PJB. Selain itu, PT PJB juga melayani jasa operasional dan perawatan pembangkit di Indonesia dengan total kapasitas terpasang sekitar 6.500 MW.

"Dari 35 ribu MW itu kami menargetkan 14 ribu MW untuk PJB. Sekarang ada 7.000 MW yang kami miliki, dan 7.000 yang kami kelola jadi totalnya 14 ribu MW. Besok kami ingin nambah lagi yang kami miliki 7.000 MW dan yang kami kelola 7.000 MW," jelasnya kepada wartawan seusai acara BUMN Marketeers Club di kantor pusat PJB, Surabaya, Rabu (28/9).

Untuk mencapai target tersebut, saat ini PJB telah bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk membangun pembangkit listrik. Salah satunya, bekerja sama dengan Cina untuk membangun PLTU di Serang, Banten, dengan kapasitas 2x1.000 MW.

Selain itu, kerjasama dengan investor dalam negeri untuk membangun PLTU berkapasitas 1x1.000 MW di Cilacap. Kedua PLTU ini merupakan jenis baru yakni Ultra Super Critical (USC). "Kalau PLTU sekarang ini kebanyakan menggunakan teknologi steam drum yang harus dipanaskan berulang-ulang. Dengan teknologi baru ini, akan lebih efisien," imbuhnya.

Untuk membangun PLTU 2x1.000 MW di Serang tersebut, PJB membutuhkan investasi senilai Rp 25 triliun. Artinya, untuk membangun 7.000 MW dibutuhkan investasi sekitar hampir Rp 90 triliun. "Mereka IPP (pihak swasta) banyak membangun tapi siapa yang mengelola nah kami siapkan untuk mengelola 7.000 MW dan 7.000 MW yang dibangun," ujarnya.

Nantinya, pembangkit-pembangkit listrik ini akan dibangun menyebar di Sumatra, Jawa, dan Indonesia bagian timur. Namun, yang paling banyak di Jawa karena mempertimbangkan banyaknya industri di Jawa. Saat ini pembangkit baru yang sudah diperasionalkan yakni di Gorontalo berkapasitas 100 MW.  

Di samping itu, PT PJB juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar bisa mewujudkan 14 ribu MW tersebut. PJB menerapkan 100 persen tenaga kerja lokal agar memaksimalkan potensi generasi muda dalam negeri. Untuk meningkatkan kompetensi SDM, PJB menerapkan program peningkatan kapasitas learning center, sertifikasi karyawan, program shift ke-5, pengiriman karyawan ke luar negeri untuk mempelajari teknologi baru, pengembangan akademi komunitas PJB, serta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk membuka kelas teknologi pembangkit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement