Kamis 29 Sep 2016 08:16 WIB

Perbankan Syariah di Oman Tumbuh 53 Persen

Rep: qommaria rostanti/ Red: Muhammad Subarkah
Layanan mobile banking salah satu bank syariah di Tanah Air.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Layanan mobile banking salah satu bank syariah di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Oman telah menunjukkan pertumbuhan kuat dari tahun ke tahun (//year on year//) yakni 53,09 persen atau sekitar 744,3 juta Omani Riyal. Pada akhir Juli 2016, pembiayaan mencapai 2.146,2 juta Omani Riyal dari 1.401,9 juta Omani Riyal pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kuat di bidang keuangan syariah menunjukkan bahwa bank umum maupun unit usaha syariah mampu membangun diri di pasar dan bisa mengatasi masalah pertumbuhan mereka.

Lembaga keuangan syariah telah mencapai kemajuan luar biasa di berbagai bidang dalam rentang waktu singkat sekitar tiga tahun. Hal ini berkat upaya yang dilakukan lembaga-lembaga keuangan syariah dalam membangun jaringan kuat dari cabang di seluruh negeri dan menciptakan kesadaran tentang penggunaan produk san jasa keuangan syariah.

Meskipun industri tersebut relatif muda, namun perbankan syariah di Oman telah tumbuh pesat. Mereka mendapatkan momentum di belakang inovasi yang berkelanjutan, produk dan layanan yang lebih baik bagi pelanggan.

Menurut buletin bulanan terbaru yang dirilis oleh Bank Sentral Oman pada Selasa (28/9) disebutkan bahwa total simpanan nasabah yang dilakukan lembaga-lembaga keuangan syariah juga meroket sekitar 57,49 persen dari tahun ke tahun. Yakni menjadi 1.895,4 juta Omani Riyal pada akhir Juli 2016 dari 1.203,5 juta Omani Riyal untuk periode yang sama tahun lalu.

Prestasi tersebut berhasil dicetak lembaga keuangan syariah meskipun di tahun ini banyak tantangan yang harus mereka hadapi. Misalnya saja kemerosotan harga minyak dan efek negatif terhadap kredit dan pasar uang.

Telah terjadi peningkatan cukup besar dalam jumlah cabang dan aset yang dimiliki oleh entitas bank syariah. Hal tersebut dapat menambah kompetisi, tidak hanya dalam hal efisiensi dan inovasi, tetapi juga menyediakan manfaat agar konsumen dapat memilih antara produk perbankan konvensional dan syariah.

Tingkat penetrasi perbankan di Oman sekitar 14 hingga 16 persen. Masih di bawah tingkat penetrasi di Teluk yang rata-rata mencapai 20 persen. Hal ini memberikan banyak ruang bagi lembaga keuangan Oman untuk tumbuh. Dengan kata lain, masih ada ruang bagi bank syariah untuk tumbuh lebih lanjut, meskipun ada tantangan di depannya. Lembaga syariah akan mendapatkan klien dari mereka yang beralih dari bank konvensional maupun dari mereka yang tidak pernah menggunakan bank.

Di Oman, dua bank umum syariah yakni Bank Nizwa dan Alizz Islamic Bank. Ada pula enam unit usaha syariah yang dibuka oleh bank konvensional. Semuanya memiliki cabang hampir di seluruh negeri. Total aset bank syariah di Oman mencapai 2.651,3 juta Omani Riyal pada akhir Juli 2016. Meningkat 44,38 persen dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement