Kamis 29 Sep 2016 09:49 WIB

Ribuan Orang Beri Penghormatan Terakhir pada Shimon Peres

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Shimon Peres
Foto: AP
Shimon Peres

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ribuan orang diperkirakan akan memberikan penghormatan terakhir kepada mantan Presiden Israel Shimon Peres, yang meninggal dunia di usia 93 tahun. Peres akan disemayamkan di depan gedung parlemen di Yerusalem, pada Kamis (29/9).

Presiden AS Barack Obama dan beberapa tokoh dunia akan menghadiri pemakaman Peres yang rencananya akan dilakukan pada Jumat (30/9).

Peres adalah salah satu generasi politisi Israel terakhir, sejak Israel lahir pada 1948. Ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994 dalam perannya menegosiasikan kesepakatan damai di Oslo dengan Palestina, bersama Perdana Menteri Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat.

Peres menderita struk selama dua pekan dan meninggal dunia pada Rabu lalu di sebuah rumah sakit di dekat Tel Aviv. Ia akan dimakamkan di Gunung Herzel Cemetery di Yerusalem.

"Ada beberapa orang yang mengubah jalannya sejarah manusia, bukan hanya melalui peran mereka dalam sebuah peristiwa, tetapi karena mereka memperluas imajinasi moral kita dan memaksa kita untuk mengharapkan lebih dari diri kita sendiri," ujar Obama, dikutip dari BBC.

Para pemimpin dunia lainnya direncanakan akan menghadiri pemakaman Peres, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Namun belum jelas apakah Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan ikut hadir. Abbas telah mengirim surat belasungkawa kepada keluarga Peres dan mengungkapkan kesedihannya.

Namun, beberapa warga Palestina di Timur Tengah tidak turut berkabung atas kematian Peres. Gerakan Militan Islam Palestina, Hamas justru mengatakan kematian Peres adalah akhir sejarah kependudukan.

Peres pernah mengatakan Palestina adalah tetangga terdekat Israel dan mungkin akan menjadi teman terdekat. Dia sering berbicara tentang perlunya kompromi atas tuntutan teritorial di wilayah Palestina.

Chemi Peres, anak dari Shimon Peres, mengatakan ayahnya bekerja tanpa lelah untuk Israel. Peres bekerja mulai dari hari pertama negaranya berdiri, hingga hari terakhir hidupnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga akan memberikan penghormatan terakhirnya untuk Peres. Sebelumnya ia merilis video pernyataan yang menunjukkan kesedihan mendalam atas kematian Peres.

"Sebagai orang yang cinta damai, ia bekerja sampai hari terakhirnya menuju rekonsiliasi dengan tetangga kita untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,'' kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement