REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dakwah komunitas perlu digeliatkan. Ini agar umat Islam terhindari dari berguru dengan tempat yang salah.
Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad menyebut tak sedikit kasus kriminal berkedok pemuka agama seperti adanya praktek oknum mengaku ulama yang bisa menggandakan uang atau menyembuhkan berbagai penyakit. Menurutnya, aksi seperti itu merupakan bukti lemahnya iman umat dan kesalahan dalam pencarian guru agama.
Sehingga dibutuhkan ulama terpelajar dan terlatih guna mendidik komunitas masyarakat tertentu. "Kita bangun dakwah komunitas seperti di komunitas perkotaan yang tak kalah gawat karena banyak orang diperkotaan terasing dari komunitas. Ada fenomena baru gunung es orang berguru salah guru," katanya pada republika.co.id, Kamis (29/9).
Ziyad berharap dakwah komunitas mampu menjembatani keinginan anggota komunitas masyarakat tertentu untuk kembali ke jalan Allah. Salah satu contohnya kesuksesan dakwah komunitas di bekas kawasan prostitusi dolly di Surabaya.
"Kita bangun pilot projectnya dakwah komunitas narkoba, PSK di Jatim seperti dolly. Ada juga menangani daerah pembinaan pemulung di bantar gebang, ada empat ribu manusia disana, kita ada masjid untuk bina mereka," ujarnya.
Selain itu, secara spesifik, ia ingin dai menyasar para narapidana dalam berdakwah. Pasalnya, dakwah diharapkan menjadi penguat jiwa dan sarana pertaubatan narapidana sebelum kembali ke masyarakat.
"Dakwah di daerah penjara ini penting juga karena dunia penjara over capasity, ini perlu ada pembinaan agar ada optimisme sonsong masa depan," ucapnya.
Diketahui, rencananya akan digelarnya halaqoh dai nasional pada 14-16 Oktober 2016. Tujuan acara itu untuk konsolidasi sekaligus pelatihan bagi para dai yang akan dikirim ke daerah. Dalam acara itu pula, akan ada sesi berbagai pengalaman para dai yang sudah berkancah membangun daerah.