Kamis 29 Sep 2016 17:17 WIB

Menag: Ma'had Aly Bakal Lahirkan Generasi Ulama Mumpuni

 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Republika/ Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan keberadaan Ma'had Aly atau Perguruan Tinggi Keagamaan berbasis pesantren nantinya menjadi lembaga yang akan melahirkan generasi ulama yang mumpuni dan berintegritas.

"Semua tentunya sepakat bahwa umat Muslim membutuhkan kader dan tokoh ulama. Apalagi, tantangan ulama dan kiai dewasa ini semakin kompleks," ujarnya saat peresmian Ma'had Aly Pesantren Maslakul Huda Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati, Kamis (29/9).

Menurut dia, permasalahan bukan hanya pada penguasaan khasanah keisalaman yang mendalam, melainkan yang terpenting ulama masa sekarang mampu merespons perubahan sosial yang diakibatkan oleh kecanggihan ilmu teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta arus informasi di era globalisasi.

Dengan demikian, lanjut dia, ruang lingkup keilmuannya menjadi tak terbatas, tidak hanya pada wilayah keagamaan, melainkan harus pula mampu masuk ke dalam diskursus dan ruang gerakan sosial budaya, gerakan politik dan sosial ekonomi serta politik kebangsaan.

Semua itu, kata Lukman, merupakan realitas kehidupan sehari-hari yang memengaruhi kehidupan keagamaan umat muslim. "Ulama kontemporer, niscaya menguasai segala hal yang berorientasi pada kemaslahatan umat mansuia," ujarnya.

Dalam konteks tersebut, katanya, upaya transformasi ajaran agama dalam rangka memecahkan masalah sosial telah banyak dan dikenalkan serta dilakukan, salah satunya almarhum Kiai Sahal Mahfudz dengan pendekatan fikih sosial yang melatakkan dasar yang begitu tepat bahwa agama dituntut untuk mampu menjawab persoalan kemasyarakatan dengan tanpa meninggalkan karakter dasar ajaran agama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement