REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 21 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) terlibat dalam program Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN). Dalam program tersebut, RSGM di setiap perguruan tinggi terpilih akan menyediakan pelayanan gratis untuk pemeriksaan gigi dan mulut bagi masyarakat umum.
Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia, Ratu Mirah Afifah menuturkan, BKGN merupakan program dari perusahaannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan gangguan kesehatan gigi dan mulut pernah dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.
“Melalui BKGN tahun ini, Pepsodent ingin mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak,” ujarnya saat ditemui di RSGM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Kamis (29/9). Selain dapat memeriksakan kesehatan gigi, orang tua akan diberikan pengarahan dan waktu untuk berkonsultasi mengenai pencegahan kerusakan gigi pada anak.
Menurut Mirah saat ini banyak orang tua yang melakukan kebiasaan kurang baik pada anak. Namun hal tersebut dianggap sepele. Misalnya menidurkan anak dengan memberikan botol susu. Padahal hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi. Bahkan lambat laun bisa menyebabkan kerusakan gigi.
“Maka itu, dalam penyelenggaraan BKGN ketujuh ini, Pepsoden sengaja fokus pada upaya untuk menyadarkan orang tua dalam membentuk kebiasaan yang sehat bagi gigi dan mulut,” kata Mirah. Adapun 21 RSGM yang terlibat dalam penyelenggaraan BKGN tersebar di seluruh Indonesia.
Seluruh RSGM merupakan rumah sakit yang berada di bawah naungan perguruan tinggi. BKGN sendiri berlangsung kurang lebih hampir tiga bulan dan bergiliran di setiap RSGM. Agenda tahunan dari Pepsodent ini dimulai pada 19 Septermber di RSGM Universitas Sumatera Utara, lalu berakhir pada 28 November di Universitas Brawijaya.
Di Yogyakarta sendiri, BKGN diselenggarakan di RSGM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM pada 29 September sampai 1 Oktober, dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMY) pada 27 sampai 29 Oktober.
Dekan FKG UGM, Erwan Sugiatno menuturkan, ada 145 dokter gigi, 145 mahasiswa koas, dan 110 mahasiswa S1 yang terlibat memberikan pelayanan pada BKGN tahun ini. “Kami sendiri menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 1.000 orang. Harapannya masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksa kondisi gigi dan mulutnya,” ujar Erwan, Kamis (29/9).
Adapun pelayanan gratis yang disediakan dalam BKGN meliputi pembersihan karang gigi, penambalan, pencabutan, perawatan pencegahan gigi berlubang, dan konsultasi.