Kamis 29 Sep 2016 18:43 WIB

Pemerintah Diminta Dorong Industrialisasi Peralatan Listrik

Rep: Frederikus Bata/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dua pekerja memperbaiki instalasi listrik (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Dua pekerja memperbaiki instalasi listrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mendorong pemerintah melakukan industrilisasi peralatan listrik. APLSI melihat setahun lebih program 35 ribu ini diluncurkan geliat industri belum terlihat.

"Kita belum lihat adanya geliat industri peralatan listrik ini,” ujar Sekjen APLSI Pria Djan di Jakarta, Kamis (29/9).

Pria mengatakan, semestinya industri ini secepatnya didorong pemerintah. Ini mengingat permintaan pasar di dalam negeri, menurutnya,  sangat tinggi.

Pria melanjutkan, dengan adanya megaproyek infrastruktur listrik itu, captive market peralatan listrik sudah tersedia. ”Ini kan konsekuwensi dari banyaknya pembangkit yang akan dibangun, industri turunannya ya akan banyak permintaan peralatan listrik,” ujarnya.

Investasi di proyek 35 ribu MW, menurut Pria lebih dari Rp 1.000 triliun. "Itu belum peralatan listrik yang terkait dengan infrastruktur jaringan distribusi listrik, lampu, trafo, dan sebagainya,” katanya.    

Wakil Bendahara Umum APLSI Rizka Armadhana berharap agar pemerintah serius mengembangkan industri peralatan listrik nasional. Rizka khawatir pasar nasional yang besar ini hanya diisi dan dimanfaatkan oleh produsen peralatan listrik dari luar negeri.

Rizka mengatakan, impor pelatan listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan dibandingkan impor nonmigas lainnya impor peralatan listrik salah satu yang tertinggi pada Juni 2016 bersama impor mesin. Yakni sebesar  289,1 juta dolar AS (18,06 persen).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement