Jumat 30 Sep 2016 10:37 WIB

Deklarasi Harta Amnesti Pajak di Bali Capai Rp 25,3 Triliun

Petugas melayani wajib pajak untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan amnesti pajak (tax amnesty) di Help Desk Kantor Pelayanan Pajak. ilustrasi
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Petugas melayani wajib pajak untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan amnesti pajak (tax amnesty) di Help Desk Kantor Pelayanan Pajak. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah uang tebusan amnesti pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Bali melonjak pada hari terakhir periode pertama amnesti pajak pada hari ini, Jumat (30/9).

Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Bali, Eliza Rahel menjelaskan bahwa per 30 September 2016 hingga pukul 08.00 Wita uang tebusan sudah terkumpul Rp 517 miliar. "Sejak seminggu terakhir lonjakannya luar biasa," katanya di Denpasar, Jumat (30/9).

Lonjakan drastis pembayaran uang tebusan mulai dirasakan sejak tiga hari terakhir yakni pada Rabu (28/9) mencapai Rp 283,9 miliar dan saat ini melesat hingga tembus Rp 517 miliar.

Rahel menambahkan untuk dana repatriasi dari luar negeri hingga pukul 08.00 Wita mencapai Rp 144 miliar, deklarasi luar negeri Rp 2,16 triliun dan deklarasi dalam negeri Rp 23,14 triliun.

Sementara itu pantauan di Pelayanan Amnesti Pajak di kantor setempat juga tampak dipenuhi wajib pajak yang hendak memanfaatkan hak amnesti pajak pada hari terakhir tarif dua persen. Kanwil DJP Bali sendiri menyiapkan empat ruang khusus untuk melayani kebutuhan amnesti pajak dengan total 24 meja pelayanan yang terdiri dari 10 meja untuk melayani pertanyaan seputar amnesti pajak dan 14 lainnya untuk menerima amnesti pajak.

Rahel lebih lanjut menjelaskan bahwa pihaknya siap melayani kebutuhan terkait pengampunan pajak hingga semua wajib pajak terlayani. Memasuki 1 Oktober 2016, tarif tebusan amnesti pajak akan naik dari dua persen menjadi tiga persen hingga akhir Desember 2016 dan Januari-Maret 2017 menjadi lima persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement