Jumat 30 Sep 2016 11:59 WIB

Ratusan Hektare Tanaman Padi di Bojonegoro Terendam Banjir

Red: Nur Aini
Sawah terkena banjir
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah terkena banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, rusak diterjang banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari lalu.

Kepala Desa Pucangarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Sanawi menjelaskan, tanaman padi di desanya yang diterjang air banjir luapan Bengawan Solo luasnya mencapai 165 hektare, dengan rincian separuhnya masih dalam pembenihan. Separuhnya tanaman padi lainnya yang sudah tertanam, katanya, usianya berkisar satu sampai dua pekan. "Tanaman padi baik yang masih di persemaian maupun sudah tertanam semuanya rusak diterjang air banjir," ungkapnya, Jumat (30/9).

Akibat rusaknya tanaman padi itu, katanya, petani mengalami kerugian berkisar Rp 4 juta-Rp 5 juta per hektare. "Tanaman padi yang rusak diterjang banjir tidak ada yang diikutkan asuransi," ujarnya.

Ia menjelaskan tanaman padi di desanya itu diterjang banjir luapan Bengawan Solo disebabkan jebolnya tanggul Kali Inggas di desa setempat dengan panjang sekitar 10 meter sejak sehari. Selain menerjang tanaman padi di desanya air banjir juga merendam tanaman padi di Desa Kedungprimpen juga di Kecamatan Kanor. "Warga sudah berusaha mengamankan tanggul Kali Inggas yang jebol dengan memasang karung plastik yang diisi tanah dan pasir tapi tidak berhasil," kata dia.

Secara terpisah Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khairuddin, menjelaskan bahwa banjir luapan Bengawan Solo juga menerjang tanaman padi di desanya baik di persemaian atau baru tanam dengan luas sekitar 200 hektare. "Tanaman padi di desa kami juga desa lainnya di Kecamatan Baureno terendam air banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari lalu," kata dia.

Menurut dia, tanaman padi di desanya yang diterjang banjir luapan Bengawan Solo itu kemungkinan besar rusak, sebab kondisi airnya keruh dan tanaman padi rata-rata baru tanam. "Kalau tanaman padi baru tanam kemudian diberi pupuk diterjang banjir tidak ada harapan hidup," katanya. Namun, kata dia, sebagian besar tanaman padi di desanya itu diikutkan asuransi, tapi belum diketahui kemungkinan bisa mendapatkan klaim asuransi disebabkan bencana banjir.

Camat Kanor Wardoyo, menambahkan Tim Badan Panggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekarang ini akan mengamankan tanggul Kali Inggas di Desa Kedungprimpen, yang jebol. "Tim BPBD sekarang meluncur ke lokasi tanggul jebol di Kedungprimpen," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement