Jumat 30 Sep 2016 14:03 WIB

Setya Novanto: Munculnya Calon Tunggal Bukan Kegagalan Kaderisasi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Setya Novanto
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar (PG) Setya Novanto mengemukakan munculnya kembali calon tunggal pada pemilihan gubernur (pilgub) 2017 bukan karena kegagalan kaderisasi pada partai politik (parpol).

Munculnya fenomena tersebut dinilai karena parpol menghitung untung dan rugi jika mengajukan calon. Di sisi lain, parpol menyadari ada kandidat yang memang popularitasnya sangat tinggi yang tidak bisa dikejar calon lain.

"Bukan kegagalan kaderisasi. Kalau ada yang memang popularitasnya tinggi dan tidak bisa dilawan oleh siapa pun, ya lebih baik dukung saja. Apalagi kalau hampir semua parpol mendukungnya," kata Novanto, Jumat (30/9).

Novanto menyebut kehadiran calon tunggal tidak melanggar undang-undang. Pasalnya dalam aturan terbaru pemihan kepala daerah (pilkada), meski hanya muncul satu calon, pilkada tetap dilakukan. Hal itu dilakukan dengan mencontreng calon yang ada atau menyatakan tidak setuju terhadapnya. Model itu seperti dalam pelaksanaan referendum yang hanya memilih setuju atau tidak setuju.

Menurut mantan Ketua DPR ini, calon tunggal sebagai suatu keniscayaan dalam sistem demokrasi yang mengandalkan suara terbanyak. Dalam sistem tersebut, yang elektabilitas dan popularitas tinggi yang dipilih rakyat.

Di sisi lain, kata dia, demokrasi yang dijalankan sekarang masih berbiaya tinggi. Ongkos politiknya sangat mahal. Dalam kondisi tersebut, parpol tentu tidak mau buang-buang uang untuk calon yang elektabilitas rendah.

"Semua parpol saya yakin ingin mengajukan calonnya. Kaderisasi tiap parpol berjalan. Tetapi demokrasi biaya tinggi juga patut diperhitungkan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada pilkada 2017 nanti, ada delapan daerah yang memiliki calon tunggal atau hanya memiliki satu calon. Kejadian serupa pernah terjadi pada pilkada 2015 lalu. Namun pada pilkada 2015, belum boleh ada calon tunggal. Karena itu, waktu pendaftaran diperpanjang hingga akhirnya muncul dua calon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement