REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sudah dua hari warga berunjuk rasa di El Cajon, California sambil memegang spanduk. Seperti yang dilansir dari CNN (29/9), mereka meminta pertanggungjawaban polisi yang menembak seorang pria kulit hitam yang tak bersenjata.
Menurut kepolisian setempat, Alfred Olango (38) menarik sebuah rokok elektrik dari sakunya dan mengarahkannya ke polisi, Selasa (27/9) sebelum akhirnya ditembak dan menyetrumnya dengan alat kejut oleh petugas kepolisian setempat.
Kematiannya memicu unjuk rasa di pinggiran San Diego. Para aktivis menuntut pemerintah untuk mempublikasikan video penembakan saat itu. Mereka juga menuntut dilakukannya penyelidikan federal dalam kematian Olango ini.
Baca juga, Bunuh Warga Kulit Hitam, Polisi Diamuk Massa.
Beberapa pengunjuk rasa melemparkan botol air pada polisi sementara yang lainnya berkumpul di lokasi terjadinya penembakan. Spanduk-spanduk bertuliskan "Black Lives Matter" atau "Hidup Kulit Hitam Penting" diangkat di depan para polisi yang mengenakan helm dan memegang perisai.
Polisi telah merilis sedikit informasi tentang kejadian ini. Tapi bukti foto yang memenunjukkan Olango melakukan "postur menembak" di hadapan dua petugas kepolisian tak kunjung ditunjukkan.
Pada Rabu malam (28/9), polisi mengidentifikasi alat yang diduga senjata sebagai rokok elektrik atau vaporizer. Identitas salah satu petugas terungkap sebagai Richard Gonsalves, seorang veteran berusia 21 tahun.
Dalam sebuah konferensi pers, Walikota Bill Wells tidak mengidentifikasi petugas kedua, namun ia menyebutkan petugas tersebut juga seorang veteran 21 tahun.