REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mulai melakukan eksplorasi panas bumi (geothermal) di daerah Bukit Daun, Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, Provinsi Bengkulu, mulai pertengahan Oktober 2016.
Presiden Direktur PT PGE Irfan Zainuddin mengatakan bahwa lokasi Bukit Daun tersebut merupakan lokasi kedua tempat eksplorasi tenaga panas bumi di Bengkulu. Lokasi pertama pengeboran sumur panas bumi, kata dia, di Hululais, Kabupaten Lebong. Di tempat ini, pihaknya sudah melakukan pengeboran sumur ketujuh.
Sementara itu, di lokasi Bukit Daun, PT PGE akan melakukan pengeboran sumur pertama sebagai langkah awal guna mengetahui jumlah pasti potensi panas bumi untuk sumber energi listrik. "Kami prediksi ada potensi sekitar 90 megawatt di lokasi Bukit Daun. Sekarang ini, kami sudah membangun infrastruktur untuk keperluan eksplorasi," katanya di Bengkulu, Jumat (30/9).
Baik proyek eksplorasi Bukit Daun maupun Hululais, dia menargetkan pada tahun 2024 sudah mampu membangkitkan energi listrik sebesar 310 megawatt. Sumber energi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk Provinsi Bengkulu.
"Bahkan, kami berharap lebih luas, yakni bisa terhubung ke dalam jaringan interkoneksi PLN untuk wilayah Sumatra," kata Irfan.
Pada tahun 2020 PT PGE menargetkan pembangkitan PLTP yang menghasilkan listrik sebesar 55 megawatt yang bersumber dari panas bumi Hululais. "Untuk Hululais, kami punya kerja sama dengan PLN, yakni 2x55 megawatt, sementara potensi di sana kami perkirakan sekitar 220 megawatt," ujarnya.
Irfan memperkirakan potensi PLTP di lokasi Bukit Daun 3 x pembangkit 30 megawatt.