Jumat 30 Sep 2016 17:57 WIB

Gubernur NTB Asumsikan Stok Bantuan Logistik Masih Cukup

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Angga Indrawan
Aktivitas gunung Rinjani, Selasa (27/9).
Foto: lenk Rinjani
Aktivitas gunung Rinjani, Selasa (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi berasumsi bantuan logistik Pemerintah Provinsi NTB masih cukup. Hal ini berdasarkan belum ada laporan terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mengenai stok bantuan logistik.

"Saya belum update terakhir dari kepala BPBD, tapi biasanya kalau kurang stok akan diberitahu. Sementara itu saya mengasumsikan masih cukup stok kita," ujarnya di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, NTB, Jumat (30/9).

Ia menerangkan, ratusan ton beras yang dititipkan pada Bulog belum pernah didistribusikan selama tahun ini dan bisa disalurkan apabila terjadi keadaan yang tidak diinginkan. Kendati begitu, ia berharap hal ini tidak terjadi. 

"Mudah-mudahan tidak terjadi," katanya menambahkan. 

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Muhammad Rum mengatakan, stok bantuan logistik yang ada saat ini masih cukup jika sewaktu-waktu terjadi musibah bencana. Ia menjelaskan, bantuan seperti makanan siap saji, selimut, terpal, tenda, dan lauk pauk masih tersedia dan siap didistribusikan jika diperlukan.

"Yang jelas kita siapkan, kalau stok berkurang, kita akan minta lagi ke BNPB. Sementara masih cukup," katanya, Kamis (29/9).

Terkait erupsi Gunung Barujari, ia mengatakan, informasi terakhir menyebutkan seluruh wisatawan sudah tidak berada lagi pada radius tiga kilometer dan sebagian besar juga sudah keluar dari wilayah terdampak. Aktivitas masyarakat sekitar pun berjalan normal. BPBD NTB senantiasa memantau perkembangan anak Gunung Rinjani tersebut.

"Penutupan pendakian masih berlangsung menunggu perubahan status dari PVMBG dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement