REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY - Amerika Serikat (AS) memberikan investasi senilai 50 juta dolar AS atau Rp 650 miliar untuk militer Niger. Pasukan AS sudah berada di Niger saat berbagi pangkalan udara di ibukota Niamey untuk melakukan Operasi Barkhane.
Bantuan dana dari AS diberikan untuk mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak atau drone jenis MQ-9 Reaper. Fasilitas pesawat tanpa awak itu dapat membantu kekuatan pasukan AS melawan kelompok radikal di negara-negara tetangga, seperti Libya, Mali, dan Nigeria.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata AS, Michelle Baldanza, mengatakan, AS juga memberikan bantuan untuk membangun landasan pacu baru dan sarana prasarana lainnya untuk Niger.
Dilansir dari BBC, meski Baldanza mengatakan bantuan yang diberikan sebesar Rp 650 miliar, namun The Intercept melaporkan bantuan berjumlah dua kali lebih besar.
Berita investigasi dari situs berita lokal menunjukkan, proyek bantuan AS ini merupakan upaya pembangunan pangkalan udara terpenting di Afrika, dan akan selesai pada 2017.