REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sejumlah warga orang rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) dari Kabupaten Batanghari meminta Kapolda Jambi, Brigjen Yazid Fanani menyelesaikan konflik lahan mereka dengan perusahaan. Konflik lahan ini sampai sekarang belum ada kejelasan hukumnya.
"Kami mohon arahan dan bantuan, dari Pak Rajo (sebutan orang rimba atau SAD) kepada Kapolda Jambi, agar masalah konflik lahan dengan PT Asiatik dapat cepat diselesai," kata Temenggung Herman Basyir kepada Kapolda Jambi, Sabtu (1/10).
Orang rimba, lanjut dia, juga ingin masalah lahan ini, terutama soal ganti rugi segera diselesaikan dan warga SAD juga sudah menanyakan kepada Tim Terpadu Pemkab Batanghari, tetapi juga belum ada kejelasan hukumnya.
Menanggapi hal ini, Kapolda Jambi Yazid Fanani, mengatakan, akan mencoba untuk berbicara dengan pihak terkait agar masalah ini bisa segera diselesaikan. "Saya akan coba bicara dengan pihak terkait karena ini di luar jangkauan saya, dan apalagi sudah ada Tim Terpadu yang dibentuk dan Polda akan mendorong Tim Terpadu untuk segera menyelesaikan masalah ini," kata Yazid.
Pada kesempatan itu, Kapolda Jambi, Yazid juga meminta agar pimpinan kelompok-kelompok SAD untuk selalu mengawal warganya untuk tidak bertindak anarkis. "Jangan demo atau melakukan aksi anarkis dan kalau ada masalah silahkan datang ke sini dan kita bicara baik-baik," kata Yazid Fanani.