Sabtu 01 Oct 2016 16:43 WIB

Australia akan Miliki Pembangkit Listrik dari Kotoran Babi

Foto udara dari peternakan babi John Bourke di Stanhope, yang akan diperluas dengan memasukkan pembangkit listrik dan rumah kaca.
Foto: abc
Foto udara dari peternakan babi John Bourke di Stanhope, yang akan diperluas dengan memasukkan pembangkit listrik dan rumah kaca.

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Rencana ambisius untuk mengubah kotoran babi dan sisa makanan menjadi energi sedang dikembangkan di wilayah utara negara bagian Victoria.

Pembangkit listrik, rumah kaca dan perluasan kandang babi, yang disebut sebagai proyek ‘Waranga Green Energy’, akan dibangun di wilayah Stanhope, sebelah barat Shepparton, sekitar 198 km dari ibu kota negara bagian Victoria Melbourne. Selama lebih dari lima tahun, hal itu telah menjadi impian dari pemilik peternakan babi, John Bourke.

"Ini akan menjadi peternakan paling ramah lingkungan di Australia, kami menghilangkan jejak karbon kami. Kami tak akan memiliki limbah di mana gas rumah kaca langsung terbang ke udara. Kami akan memanfaatkan energi, memanen pupuk dan menggunakan semua itu untuk memproduksi lebih banyak makanan," kata John Bourke.

Proyek ini ditujukan untuk mengubah kota yang sebelumnya sepi seperti Stanhope untuk lebih bergairah, memberi tambahan 30 pekerjaan dan pemasukan sekitar 10 juta dolar (atau setara Rp 100 miliar) per tahun bagi perekonomian lokal.

Bagaimana cara kerjanya?

Tujuan dari tempat ini adalah untuk mengembangkan sistem tertutup bagi listrik dan limbah di peternakan. Kotoran babi dan jerami dari lingkungan peternakan intensif akan digunakan, bersama dengan sisa makanan lainnya, untuk menciptakan listrik di pembangkit anaerobik yang akan dibangun di dekatnya.

Pembangkit ini akan digunakan untuk menyalurkan listrik ke kandang babi dan menyediakan panas untuk pertanian yang lebih luas. Di samping pembangkit listrik, sebuah rumah kaca seluas 4,6 hektare akan dibangun, menggunakan tenaga dan panas untuk menanam sayuran hjau sepanjang tahun, untuk memasok kesenjangan di pasar musiman.

Tujuannya adalah untuk menjual hingga 20 juta selada dan lebih dari 20 ribu ekor babi per tahun, bersama dengan pupuk cair dan padat (produk dari pembangkit listrik) ke pelanggan peternakan. "Saya tak harus mendapatkannya (tagihan listrik) lagi. Jika Anda peduli terhadap lingkungan dan Anda peduli tentang kesejahteraan hewan, ini akan menjadi bagian dari seni dan masyarakat harus menginginkan itu," ujar John.

Rencana Pengembangan Peternakan
John Bourke menunjukkan rencana pembangunan pembangkit listrik dan rumah kaca.

Investasi

Biaya untuk mendirikan ‘Waranga Green Energy’ dan proyek peternakan itu adalah sekitar 75 juta dolar AS (atau setara Rp 750 miliar) yang berencana didapatkan John melalui dana pensiun dan investasi asing. Ia telah menyewa sebuah perusahaan untuk meningkatkan modal yang dibutuhkan.

Tambahan hibah satu juta dolar AS (atau setara Rp 10 miliar) telah diberikan oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria.

John Bourke Berdiri di Sumber Pembangkit Listrik Terbarunya
John Bourke dengan sumber listrik barunya: kotoran babi yang dicampur dengan menggunakan jerami dari peternakannya.

John yakin, ia akan mendapatkan investasi yang ia butuhkan karena keuntungan yang tinggi dari proyek tersebut. "Jika Anda ingin melakukan sesuatu, Anda benar-benar harus bekerja keras dan melakukan sesuatu," katanya.

Konstruksi akan dimulai pada awal tahun 2017, dengan John memperkirakan peternakan akan beroperasi penuh dan mengirimkan makanan ke pasar dalam tahun ini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-akan-miliki-pembangkit-listrik-dari-feses-babi/7886974
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement