Sabtu 01 Oct 2016 17:42 WIB

FA Siap Jatuhkan Larangan Terlibat Sepak Bola Seumur Hidup untuk Allardyce

Rep: Gilang Akbar Prambadi/Rahayu Subekti/ Red: Israr Itah
Sam Allardyce
Foto: EPA/WILL OLIVER
Sam Allardyce

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan manajer timnas Inggris Sam Allardyce berpotensi menghadapi hukuman larangan terlibat selamanya di dunia sepak bola. Federasi sepak bola Inggris (FA) dilaporkan bersiap untuk menjatuhkan hukuman keras kepada Big Sam setelah dia dianggap melakukan sesuatu yang hina terhadap sepak bola Inggris.

Ketua eksekutif FA, Martin Glenn menyebut secara pribadi, dia merasakan kekecewaan tinggi dengan kelakuan Allardyce yang disebut telah terjebak ke dalam sebuah skandal korupsi sepak bola. Dia menegaskan, FA bertekad untuk melanjutkan sikap mereka yang tegas terhadap Allardyce.

Sikap ini, akan jadi kelanjutan hukuman kepada Big Sam yang dipecat beberapa hari lalu. "Bisa saja kami menerapkan larangan itu," kata Glenn dikutip dari BBC, Sabtu (1/10).

Glenn mengatakan, saat ini FA belum bisa bersikap karena video yang merekam aksi Big Sam sedang berada di tangan kepolisian. Barulah menurut dia, setelah FA mendapatkan akses tersebut sikap kepada Big Sam akan diputuskan.

"Kami akan berbicara dulu dengan komisi integritas kami. Peran Allardyce sebagai pelqku dalam permainan ini akan menjadi bagian dari proses berikutnya," kata dia.

Pejabat sepak bola yang dikenal anti-Sepp  Blatter ini menegaskan, keputusan kepada Big Sam baru akan diterapkan sesuai bukti yang ada. Sejauh ini menurut dia, Big Sam memang didakwa sudah melakukan perbuatan hina.

"Sanksinya bisa denda sampai larangan seumur hidup. Itulah yang sejarah tunjukkan. Tapi semua terserah pengadilan," kata dia.

Sebelumnya, Big Sam terlibat dalam skandal untuk mengatur kepemilikan pemain di Liga Primer Inggris. Aksinya direkam oleh jurnalis Inggris yang 'meminta diajari' cara mengakali pengerukan uang dari proses transfer pemain.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement